VIVAnews - Selama delapan hari razia preman yang dilakukan sejak 2 November 2008, jajaran Kriminal Umum Polda Metro Jaya, menangkap 2.949 preman yang beroperasi di Jakarta.
Dari total preman yang ditangkap, pelaku yang ditahan sebanyak 347 orang. Selain itu sebanyak 2.601 orang dibina oleh Kabag Binamitra.
Sedangkan sisanya dipulangkan, setelah sebelumnya dilakukan pemotretan dan sidik jari.
Peringkat terbanyak dalam operasi preman adalah Polres Jakarta Timur. Sebanyak 476 orang preman yang ditangkap, yang ditahan 35 orang, dan dibina 441 orang.
Mereka yang tertangkap dalam operasi preman adalah para pelaku pencurian, pengeroyokan, pemaksaan kehendak, pencopetan, dan bajing loncat. Keberadaan mereka cukup meresahkan masyarakat.
Selama delapan hari, Polda Metro Jaya juga mengamankan barang bukti uang tunai sebanyak Rp 15.821.000, kemudian enam pucuk sejata api aktif dan rakitan.
Barang bukti lainnya adalah, 20 motor dan 42 telepon gengam. Semuanya adalah barang bukti hasil kejahatan.
Dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Direktur Kriminal Umum Komisaris Besar M Iriawan mengatakan, operasi terhadap preman akan terus dilakukan sampai masyarakat merasa tenang.
Polisi juga membuka layanan pengaduan di nomor 021 5234299 dan untuk SMS bisa melalui nomor 087883054781.
Dia mengimbau masyarakat untuk berani melapor. Setiap hari ada 40 sampai 50 warga yang melapor.
Terpopuler: Ini yang Terjadi Jika Wanita Konsumsi Viagra, Waktu Tidur Bisa Pengaruhi Kondisi Mental
Berikut deretan 4 rangkuman artikel terpopuler kanal Lifestyle VIVA.co.id dalam Round Up sepanjang edisi Rabu 1 Mei 2024.
