Prediksi

Indeks Saham Cenderung Menguat

VIVAnews – Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Rabu, 12 November 2008, diperkirakan bergerak mixed (berpotensi menguat dan melemah) dengan kecenderungan naik dari perdagangan Selasa, 11 November 2008, yang ditutup terkoreksi.

5 Fakta Selebgram Chandrika Chika Jadi Tersangka Kasus Narkoba

“Indeks cenderung menguat lagi,” kata Kepala Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas Pardomuan kepada VIVAnews di Jakarta, Selasa.

Pardomuan memperkirakan, indeks akan bergerak di kisaran batas bawah (support) 1.300/1.250 dan batas atas (resistance) di level 1.375/1.430.

Selain Narkoba, Ini Deretan Kontroversi Selebgram Chandrika Chika

Pada transaksi Selasa, indeks ditutup melemah di level 1.336,55 atau turun tipis 4,12 poin (0,31 persen) dari perdagangan Senin, 10 November 2008, yang naik tipis 2,32 poin (0,17 persen) di posisi 1.340,68.

Di bursa regional, Hang Seng Index turun 703,73 poin atau 4,77 persen di posisi 14.040,90 dan Nikkei 225 yang ditutup melemah 201,25 poin (2,28 persen) ke level 9.608,05.

KPU Sebut Tak Ada Lagi Lembaga Peradilan Bisa Batalkan Kemenangan Prabowo

Sedangkan pada perdagangan Selasa sore waktu New York atau Rabu dini hari WIB, bursa Wall Street ditutup negatif. Indeks Dow Jones ditutup melemah 176,58 poin atau 1,99 persen di level 8.693,96, Standard and Poor 500 turun 20,26 poin (2,20 persen) ke posisi 898,95, dan Nasdaq Composite Index ditutup terkoreksi 35,84 poin atau 2,22 persen menjadi 1.580,90.

Menurut Pardomuan, indeks diperkirakan bergerak mixed cenderung menguat, karena terdorong adanya aksi investor yang masih mengakumulasi saham-saham unggulan (blue chips) yang mulai menunjukkan pertumbuhan. “Tindakan tersebut dilakukan karena antisipasi pelaku pasar terhadap peningkatan kinerja (window dressing) yang biasa terjadi di akhir tahun,” jelasnya.

Dia mengakui, sentimen negatif yang masih memengaruhi pergerakan indeks saham domestik pada hari ini adalah kinerja bursa regional yang saat ini cenderung berfluktuasi mengikuti arah pasar global, terutama Wall Street. “Jadi, pergerakan negatif bursa global maupun regional mampu menahan laju positif indeks,” ujar Pardomuan. 

Analis PT Reliance Securities Andrew Sihar juga berpendapat, indeks masih dalam tekanan sentimen negatif bursa regional yang diprediksi masih cenderung melemah. Terutama, Indeks Nikkei yang terpicu turunnya kinerja emiten di Jepang akibat sepinya ekspor ke mancanegara.

Dia manambahkan, turunnya harga komoditas seperti nikel dan emas yang terdorong melemahnya harga minyak mentah dunia sepertinya turut menjadi sentimen negatif bagi pergerakan saham-saham komoditas tersebut. “Tentunya, pemodal akan menjahui dulu saham-saham papan atas sektor komoditas yang notabenenya sebagai penggerak pasar,” jelas Andrew.

Andrew diperkirakan batas bawah indeks ada di level 1.280 dan batas atas berada pada posisi 1.340.


Rekomendasi Saham
Andrew Sihar merekomendasikan beli saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Unilver Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Saham-saham itu, kata dia, masih layak koleksi karena mampu bertahan di tengah krisis keuangan global.

Sedangkan Pardomuan Sihombing menyarankan, pemodal sebaiknya mengakumulasi saham-saham berkinerja kuartal III-2008 positif dan bervaluasi murah. Saham-saham itu, jelas dia, adalah PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Indo Tambangraya Megah (ITMG), PT Astra International Tbk(ASII).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya