Kasus Sukmawati Terancam Dihentikan
VIVAnews - Kasus dugaan ijazah palsu yang menimpa Sukmawati Sukarnoputri berpeluang di-peti es-kan alias diberhentikan untuk sementara. Hal itu akan terjadi bila sampai hari ini tidak ada titik terang soal dugaan tersebut.
"Kalau hari ini tidak ada kejelasan, ada kemungkinan di SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan)," jelas Direktur I Keamanan Transnasional Polri, Brigadir Jenderal Badrodin Haiti, di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 18 November 2008.
Kasus dugaan ijazah palsu Ketua Umum Partai Nasional Indonesia Marhaenisme itu, menurut Badroddin, belum ada kejelasan. Sebab, Sukmawati mengaku bahwa ijazah asli miliknya ternyata hilang. "Masih ada perdebatan palsu atau tidak. Bagaimana kita bisa membandingkan ijazahnya palsu atau tidak?" ungkap dia.
Sukmawati yang sudah menjadi tersangka ini, dilaporkan Badan Pengawas Pemilu dan Komisi Pemilihan Umum atas dugaan memalsukan ijazah Sekolah Menengah Atas Negeri 3 dan 22 Jakarta. Pengawas Pemilu dan Komisi Pemilihan Umum telah memeriksa ke dua sekolah itu dan terbukti tak pernah ada bukti anak Proklamator Sukarno itu keluar dalam keadaan tamat belajar.
Ijazah yang diduga palsu itu digunakan Sukmawati untuk mendaftar sebagai calon nomor urut 1 PNI dari daerah pemilihan Bali. Sebelum Komisi melaporkan ke polisi, Sukmawati yang kini terancam enam tahun penjara ini, terlebih dulu memilih mengundurkan diri dari daftar calon sementara.
Selain itu, berkas dugaan kasus ijazah palsu lainnya, yang juga calon legislatif dari PNI Marhaenisme, Agustina Nasution, sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Agung. Agustina Nasution merupakan calon nomor urut 1 dari Lampung I. "Yang baru diserahkan itu Agustina, berkas tahap pertama sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Agung," ungkap Badrodin.
Media Korsel Sorot Timnas Indonesia: Senjata Paling Berbahaya Mereka Adalah STY
Keberhasilan Shin Tae-yong (STY) mengantarkan Timnas Indonesia lolos ke babak 8 besar Piala Asia U23 tengah menjadi sorotan, bukan hanya di dalam negeri tapi juga di luar
