VIVAnews – Pelatih Timnas Belanda, Ronald Koeman menyoroti performa pemainnya, Matthijs de Ligt bersama Juventus. Bek 20 tahun tersebut bak orang bingung. Dia tampil mengecewakan, padahal menawan musim lalu di Ajax Amsterdam.
De Ligt langsung diturunkan Juventus pada pekan perdana Serie A 2019/2020 kala menghadapi Napoli. De Ligt menjadi sorotan lantaran Juventus kebobolan tiga gol. Untungnya, dia masih diselamatkan karena Juve berhasil menang 4-3.
Pada laga-laga selanjutnya, De Ligt belum tampil sesuai ekspektasi. Dengan banderol 75 juta atau Rp1,1 triliun, dia belum cukup tangguh untuk membuat gawang Juve bebas dari kebobolan. Dengan tujuh penampilannya bersama Juve, De Ligt baru mencatat tiga intercept dan delapan tekel sukses.
De Ligt juga tampil kurang oke pada laga terakhir Juve kala menghadapi Inter Milan. Ia menjadi penyebab Inter dihadiahi penalti dalam kemenangan Juve 2-1. Koeman menilai De Ligt masih harus banyak belajar
"Saya pikir dia benar-benar perlu beradaptasi dengan cara bertahan yang baru, karena sangat beda seperti waktu di Ajax. Mungkin itu 'sekolah Italia'," kata Koeman, dikutip Sportskeeda.
"Bonucci juga merasakan hal yang sama. Dia harus beradaptasi dengan zona marking besutan Maurizio Sarri, bukan bertahan ala Massimiliano Allegri. Tapi De Ligt sudah sangat bagus pada usia ini, malah aneh kalau dia tidak butuh belajar lagi," tuturnya.
Meski begitu, Koeman meyakini seiring waktu berjalan, De Ligt bakal menemukan performa terbaiknya. “Seiring waktu saya rasa dia akan belajar bagaimana beradaptasi dengan posisi barunya di Juventus. Saya rasa dia akan mencapai level yang tinggi bersama timnas dan Juventus," ucap Koeman.
De Ligt kembali dipanggil Belanda meski penampilannya kurang oke. Dia masuk dalam rencana Koeman saat Belanda menghadapi Irlandia Utara dalam laga Kualifikasi Euro 2020 pada 11 Oktober 2019.