Piala AFF 2008

Surat Dokter Memuluskan Boaz-Ricardo

VIVAnews – Oknum PSSI ingin memasukkan Boaz Solossa dan Ricardo Salampessy di tim Indonesia. Meski itu dilakukan lewat jalan belakang.

Roy Indra Kresna Tobing yang notabene dokter Tim Merah Putih di Piala AFF 2008 buka suara. Dokter yang didepak dari timnas itu mengaku sempat menolak permintaan salah seorang oknum PSSI untuk membuat surat sakit terhadap salah seorang pemain.

"Benar, saya pernah disuruh untuk membuat surat sakit terhadap pemain timnas. Tujuannya, agar pemain yang dipanggil bisa masuk. Tapi, saat itu saya menolak," kata Roy saat dihubungi, Jumat, 19 Desember 2008.

Saat memasuki babak semifinal Piala AFF 2008, timnas memanggil dua pemain lagi. Masing-masing adalah Ricardo Salampessy dan Boaz Solossa. Belakangan dua pemain itu dikembalikan ke klubnya, Persipura Jayapura karena terbentur aturan dari Federasi Sepakbola Asean (AFF).

Menurut AFF, pergantian hanya boleh dilakukan bila ada pemain yang mengalami cedera permanen. Itu pun harus melalui pemeriksaan dokter yang ditunjuk oleh AFF.

"Saya menolak, karena risikonya sangat besar. Dan pengurus tersebut akhirnya mengerti ketika saya mengungkapkan alasan keberatan saya untuk mengeluarkan surat itu," kata Roy.

Meski demikian, Roy membantah alasan pencoretan dirinya terkait dengan penolakan tersebut. Dia diganti karena dokter timnas yang lama, Zaini Khadafi sudah bisa bertugas lagi. Zaini terakhir mendampingi timnas saat tampil di Grand Royal Challenge 2008 di Myanmar.

Setelah itu dia absen, karena harus mendampingi Manajer Timnas, Andi Darussalam Tabusalla yang sedang dirawat di Singapura.

Namun, ternyata koordinasi penggantian dokter itu tidak lancar. Pergantian baru diketahui saat dia sudah dalam perjalanan ke Bandara.

"Saya tidak kecewa, sebab kejadian ini hanya karena mis komunikasi saja. Jadi bukan karena disengaja," pungkas Roy.

Yusril Sebut Gugatan 03 Buat Adegium 'Vox Populi Vox Dei' Kehilangan Makna
Presiden Joko Widodo.

Jokowi Ogah Komentari soal Sengketa Pemilu 2024 di MK

Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mau berkomentar namanya disebut-sebut dalam sidang gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024