VIVAnews - Bank Indonesia menilai sistem ekonomi syariah dapat dijadikan alternatif dalam memberikan jalan keluar atas kondisi keuangan yang sedang didera krisis global saat ini.
"Perlu kita pelajari dengan cermat, karena bisa memberikan jalan keluar yang kita jumpai sekarang ini, yang membuat situasi ekonomi keuangan menjadi amburadul," kata Gubernur BI Boediono seusai pelantikan pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) di Jakarta, Selasa, 24 Desember 2008 malam.
Menurut dia, dalam ekonomi syariah, pembagian risikonya menjadi lebih adil antar pelaku. "Jelas, siapa menanggung apa, ini salah satu jalan ke sana," jelas Boediono.
Deputi Gubernur BI Muliaman Hadad juga berpendapat, dalam krisis global yang terjadi saat ini menunjukkan perlunya alternatif lain dalam sistem ekonomi seperti mengembangkan ekonomi syariah.
"Dalam krisis saat ini, saya kira kita perlu mencari jalan keluar dan sudah banyak lembaga keuangan syariah, pegiat lainnya terutama ekonomi sariah. Mungkin perlu ada semacam sinergi, yang perlu dipikirkan," ujar Muliaman.
Dia menambahkan, untuk itu diperlukan edukasi dan sosialisasi mengenai ekonomi syariah. Sebab, masyarakat masih banyak yang
belum paham mengenai ekonomi syariah.
Sementara itu, Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil mengatakan, BUMN menyambut baik jika penempatan dana BUMN ditempatkan di bank syariah. Namun, keputusan menempatkan dana tergantung pada strategi tiap-tiap BUMN.
"Jika ditempatkan di bank syariah akan dapat dijadikan diversifikasi portofolio," tegas Sofyan.
Orangtua Anak yang Tabrakkan Mobil di Mall Jadi Konsumen Chery
PT Chery Sales Indonesia (CSI) buka suara terkait video viral di media sosial yang menunjukkan seorang anak kecil menabrakkan mobil listrik Omoda E5 ke tembok di mall.
