Syuting di Mesir Sempat Terganjal Perizinan
VIVAnews - Film yang diadaptasi dari novel best seller ‘Ketika Cinta Bertasbih’, akhirnya telah selesai melakukan proses pengambilan gambar tahap pertama. Proses syuting dilakukan selama sebulan di Mesir.
Proses dimulai sejak 27 Oktober 2008. Chaerul Umam, sang sutradara, memang menunjukkan upaya maksimalnya untuk memvisualkan novel karya Habibburahman el Shirazy tersebut.
Berbagai tempat di kawasan Mesir menjadi sasaran pengambilan gambar ‘Ketika Cinta Bertasbih’, di antaranya Kairo dan Alexandria.
Mamang, demikian sapaan akrab Chaerul Umam mengaku sempat menemui kesulitan. Hal itu disebabkan perizinan tempat yang terbatas.
Sehingga dia harus mencari tempat alternatif yang lain. "Nah, tantangannya adalah mencari tempat alternatif tersebut biar bisa terlihat sama," ujarnya ketika ditemui di Restoran Al-Jazeerah, Cikini, Jakarta Pusat.
Dari awal, film ini memang terkesan lain daripada yang lain. Diawali dengan proses audisi terbuka di lima kota besar Indonesia. Setelah masa audisi panjang akhirnya terpilih lima pemain utama, yaitu Alice Norin (Eliana), M. Cholidi (Azzam), Oki Setiana (Anna), Andi Arsyil (Furqon) dan Meyda Sefina (Husna).
Selain itu masih ada sederet aktris senior yang turut meramaikan film produksi SinemArt Pictures itu. Sebut saja, Slamet Rahardjo, Meidiana Hutomo, Dedy Mizwar dan Cut Yanthi. "Tak ada masalah pemain baru atau lama, cuma masalah pengalaman saja," ujar Mamang.
Menariknya, kru film ini juga melibatkan dua negara yaitu Indonesia dan Mesir.
Kekhawatiran lantaran adanya kru dua negara sempat menyelimuti Alice yang berperan sebagai Eliana. "Tapi, alhamdulillah ternyata komunikasi dengan para kru bisa berjalan baik," tutur Alice.
Untuk film besutannya, Mamang ingin agar nantinya pesan dalam filmnya tersampaikan. Ditanya tentang jumlah penonton, Chaerul Umam hanya berujar, "Kalau boleh berharap, seratus juta penonton," tuturnya.
Cara Taspen Perkuat Srikandi Jadi Penggerak Finansial
PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Taspen) menegaskan komitemnnya terus mengoptimalkan peran Srikandi jadi penggerak finansial.
