Gus Dur: Bangsa Indonesia Krisis Identitas

VIVAnews - Mantan Presiden Abdurrahman Wahid menilai bangsa Indonesia tidak hanya sedang mengalami krisis global. Tetapi, juga sedang diterpa krisis identitas.

"Bangsa Indonesia krisis identitas. Pluralisme yang menjadi alasan berdirinya NKRI (Negara Kesatuan RI), terancam," ujar tokoh yang akrab disapa Gus Dur dalam acara Orasi Akhir Tahun Gus Dur, di Hotel Santika, Slipi, Jakarta Barat, Sabtu, 28 Desember 2008.

Padahal, lanjut Gus Dur, sejarah Indonesia sejak abad ke-8 telah menunjukkan kultur bangsa yang sangat toleran. Ketika itu, tambah dia lagi, tumbuh kesadaran berbangsa yang menyejahterakan rakyat. Gus Dur pun bercerita panjang soal kronologi umat Budha Sriwijaya yang berpindah ke Pulau Jawa melewati kerajaan-kerajaan Hindu.

"Tidak terjadi perang berdasar agama. Bahkan, abad ke-9 umat Hindu dan Budha bisa hidup bersama. Masa Majapahit, bahkan orang Tionghoa yang di Indonesia mayoritas muslim, diterima sebagai pribumi. Budha, Hindu, dan santri bisa hidup bersama di bawah lindungan armada laut Tiongkok" tegas Gus Dur.

Ada Banyak Cerita! Dude Harlino dan Alyssa Soebandono Ungkap Proses Kelahiran Anak Perempuan Pertama

Dalam acara ini tampak hadir tim panelis yang terdiri dari Frans Magnis Suseno, Bondan Gunawan, Effendi Ghazali, dan mantan juru bicara Gus Dur saat jadi Presiden RI, wimar Witoelar.

Syifa Hadju

Soal Cincin di Jari Manis dan Dilamar di Bali, Ini Kata Syifa Hadju

Selain menyangkut foto-foto tersebut, Syifa Hadju juga menjelaskan mengenai cincin yang terlihat di jari manisnya.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024