VIVAnews - Dua hari setelah gempa 7,2 dan 7,6 skala richter yang menguncang Papua Barat, sejumlah korban termasuk di Kota Sorong belum juga mendapat bantuan. Warga yang rumahnya rusak mengeluhkan lambannya bantuan pemerintah Kota.
Kondisi itu terjadi di Kelurahan Boswesen, Kampung Baru, Jalan Pulau Gagak, Kota Sorong, Papua Barat, Senin, 5 Januari 2009, sekitar dua puluh rumah rusak berat karena gempa.
Kekesalan warga terjadi saat Komandan Komando Resor Militer 171 Kolonel Infanteri Fransen Siahaan mendatangi warga untuk melakukan relokasi. Sejumlah warga menumpahkan kekesalannya terhadap perhatian Pemerintah Kota, yang dinilai tidak peduli.
Menurut Fransen, dampak cakupan bencana di kota dan kabupaten sorong yang sangat luas, bantuan yang diberikan juga terbatas. Termasuk bantuan tenda dari Komando Resor Militer untuk para pengungsi yang mengalami kekurangan.
Selain itu, pasokan obat-obatan juga terjadi kekurangan. Sebab, banyak warga korban gempa yang enggan ke rumah sakit karena bingung soal pembayaran. Dari pantauan di lapangan, kerusakan terbesar paling banyak dirasakan langsung penduduk kota sorong dan kabupaten.
Berdasarkan data yang di dapat dari Pemerintah Kabupaten Sorong, terdapat kerusakan di enam distrik. Dengan jumlah rumah lebih dari enam ratus rumah dan tingkat kerusakan parah dan ringan.
Berikut data sementara kerusakan di enam distrik Kabupaten Sorong:
1. Distrik Aimas
- 353 rumah rusak
- Tempat ibadah 1 unit
- Gedung SMA 1 unit
2. Distrik Mayamuk
- 140 rumah rusak
- Balai Desa Arar
3. Distrik Salawati
- 60 rumah penduduk rusak
- Fasilitas Gedung SMP Guppi Matawolot
- Gereja GKI Maranatha di Majener
- Musola Darul Ulum
- Kantor Kampung Majener
Sementara itu data tiga distrik lainnya belum dikeluarkan pemerintah kabupaten. Tiga distrik itu yakni, Sausapor, Makbon, dan Klamono. Untuk kota Sorong, sekitar sembilan puluh rumah rusak, diantaranya di kavling Jalan Anggrek Indah. Di lokasi ini 81 unit rumah mengalami kerusakan dan 24 rumah di Boswesen mengalami rusak berat.
Laporan: MH Imran l TvOne-Sorong
Followers TikToker Gali Loss Melejit Buntut Konten Hewan Ngaji, Polisi: Dia Tak Berpikir Panjang
TikTokers Galih Loss ditangkap polisi buntut kontennya yang diduga menistakan agama Islam. Ia terancam 6 tahun penjara
