VIVAnews - Dua bulan lagi ekspor enam produk wajib menggunakan kredit ekspor (L/C). Demikian diatur dalam Peraturan Menteri perdagangan Nomor 1 tahun 2009. Keenam produk itu antara lain kopi, minyak sawit mentah (CPO), kakao, karet, produk pertambangan, dan timah batangan.
"Peraturan ini dikeluarkan 5 Januari," ujar Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, dalam jumpa pers di kantornya, Jalan Ridwan Rais, Jakarta, Jumat 9 Januari 2009.
Dia mengatakan, dipilihnya enam komoditas iti merupakan komoditas ekspor yang berasal dari kekayaan alam, mempunyai pangsa cukup baik di pasar dunia dan di negara tujuan utama. Selain itu keenam komoditas tidak menggunakan bahan impor, dan nilai ekspor relatif besar.
Menurut Mari, pemerintah ingin meminimalkan risiko gagal bayar pada negara-negara yang korespondensi pembayaran L/C masih kurang. "Pemilihan komoditas sudah berdasarkan koordinasi Departemen Pertanian dan Departemen Energi di bawah koordinasi Menko Perekonomian," kata Mari.
Peraturan tersebut bakal mengatur kewajiban penggunaan L/C dalam pembayaran ekspor produk primer yang belum diolah atau sudah diolah tapi masih belum termasuk produk jadi.
Produk pertambangan yang diwajibkan menggunakan L/C dikenakan pada hampir semua produk tambang yang diekspor. "Contohnya, batu bara, mangaan, biji tembaga, biji nikel, biji besi, timbal, dan seng," kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Departemen Perdagangan Diah Maulidia.
Diah memperkirakan produk tambang yang diwajibkan senilai US$ 11 miliar, dari total ekspor produk tambang sebesar US$ 13 miliar.
Pemberlakuan dua bulan sejak ditetapkannya peraturan itu, karena pemerintah ingin menghindari kendala yang disebabkan adanya kontrak sebelum peraturan ini terbit dan masa berlakunya hingga lewat tanggal terbit peraturan.
Meski Lembaga Penjaminan Ekspor Indonesia baru beroperasi sekitar awal Juli, Presiden Direktur Bank Ekspor Indonesia Arifin Indra menyatakan pembayaran L/C berdasarkan pertauran ini dapat dilakukan melalui BEI. "Masih bisa lewat BEI karena hingga saat nanti LPEI beroperasi, BEI masih aktif," katanya.
Mari menjelaskan peraturan ini merupakan bagian dari paket kebijakan trade financing. "Pembayaran ekspor melalui L/C memberi kepastian pembayaran, apa lagi dengan kombinasi L/C dapat dirediskonto untuk memperoleh likuiditas atau rediskonto wesel ekspor BI," ujarnya.
VIVA.co.id
29 Maret 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) telah menyiapkan layanan Bengkel Siaga untuk mobil dan sepeda motor yang tersebar di 66 titik guna menyambut mudik lebaran 2024.
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
10 hari lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Makin Kompak, Dokter Reza Gladys dan Dokter Attaubah Mufid Kembali Sabet Rekor MURI
IntipSeleb
7 menit lalu
Dr. Attaubah Mufid dan Dr. Reza Gladys, Dipl. AAAM telah mencatatkan namanya di buku Rekor MURI dengan kategori Pemesanan Perawatan Wajah Terbanyak dalam Waktu Satu Hari.
Disinggung Hanya Lulusan SMP, Rizky Billar Ungkap Pencapaiannya Selama Ini
JagoDangdut
sekitar 1 jam lalu
Rizky Billar yang merupakan suami dari penyanyi dangdut Lesti Kejora kembali mendapat kritik mengenai latar belakang pendidikannya. Mendapati hal itu, ia angkat bicara
Selengkapnya
Isu Terkini