BEI dan Broker Gelar Pertemuan Mendadak

VIVAnews - Otoritas pasar modal dan bursa menggelar pertemuan mendadak dengan sejumlah perusahaan efek. Otoritas meminta masukan terkait peniadaan transaksi saham pada sesi pertama Jumat, 10 Oktober 2008.

Ogah Pakai Pelampung, Bocah 6 Tahun di Cikarang Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Pertemuan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) itu dihadiri Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Fuad Rahmany, Direktur Utama BEI Erry Firmansyah, perwakilan anggota bursa, dan sejumlah manajer investasi (fund manager).

Direktur Utama Merrill Lynch Indonesia Lily Widjaja membenarkan pertemuan tersebut. "Ya, kami sedang rapat," kata Lily kepada VIVAnews di Jakarta.

RS Polri: Seluruh Jasad Korban Kebakaran Toko Frame Mampang Sudah Teridentifikasi

Sebelumnya, BEI memutuskan untuk meniadakan transaksi saham pada sesi pertama hari ini, karena situasi pasar global yang tidak kondusif. Pada penutupan perdagangan 9 Oktober 2008 waktu New York, indeks Dow Jones merosot 679 poin (7 persen) ke level 8.579.

Di bursa Asia,  indeks Nikkei 225 dibuka rontok 10,64 persen ke level 8.183,37. Indeks Hang Seng turun 8,09 persen ke posisi 14.653,63. Sementara itu, indeks Straits Times Singapura juga langsung anjlok 7,01 persen ke 1.955,40 sesaat setelah pembukaan transaksi.

Hingga saat ini belum ada keputusan resmi dari otoritas bursa terkait kepastian pembukaan perdagangan saham pada sesi kedua hari ini.

PSSI Buka Suara soal Dugaan Pengaturan Skor Bhayangkara FC Vs Persik
Menanam mangrove.

Indonesia Penghasil Emisi Karbon Terbesar di Dunia, Tanam Lebih Banyak Mangrove Bisa Jadi Solusinya

Dalam upaya menurunkan angka emisi karbon di Indonesia, mangrove memiliki peran penting dalam perubahan iklim dengan kemampuannya yang dapat menyerap gas rumah kaca.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024