Pemilihan Pimpinan MA

Alasan Prinsip, Paulus Pilih Mundur

VIVAnews - Meski menempati rangking pertama dalam pemilihan Wakil Ketua MA Bidang Yudisial, hakim agung, Paulus Effendi Lotulung memilih mundur. Menurut Paulus, itu karena prinsip.

"Saya punya prinsip. Kalau saya dapat suara lebih dari separuh, saya akan mau menjadi wakil," kata Paulus saat rehat pemilihan Wakil Ketua MA BIdang Yudisial di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta, Kamis 15 Januari 2009.

Pada pemilihan putaran pertama, Paulus Effendy Lotulung mendapat suara terbanyak yakni 20, disusul Abdul Kadir Mappong dengan 14 suara, dan Djoko Sarwoko 6 suara. Sementara,

Ahmad Kamil, Abbas Said, dan Artidjo Alkostar masing-masing mendapat satu suara.

Dengan perolehan 20, Paulus memang belum mendapatkan 50 persen suara dari 43 hakim agung yang punya hak pilih. "Saya dapat kurang dari separuh, berarti kepercayaan pada saya kurang," tambah Paulus, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Muda Bidang Tata Usaha Negara MA itu.

Menurut Paulus, dia bukan orang yang ambisius. karena itulah, dia menolak mengikuti pemilihan putaran kedua. "Bagi saya kalau dua kali putaran itu bisa gambling," tambah dia.

Rektor UNU Gorontalo Resmi Dilaporkan Polisi atas Kasus Dugaan Pelecehan Seksual

Mahkamah Agung memilih Wakil Ketua MA Bidang Yudisial, menggantikan Marianna Sutadi yang pensiun pada 12 Oktober 2008.

 Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia

Golkar Tepis Isu Istri Ridwan Kamil Mundur dari Bursa Pilkada Kota Bandung

Istri Ridwan Kamil, Atalia Praratya, dikabarkan mundur dari bursa pencalonan Pilkada Kota Bandung. Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menepis kabar itu.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024