Telekomunikasi Masih Pengiklan Nomor Satu

VIVAnews - Iklan di media massa masih didominasi oleh sektor telekomunikasi.

Alasan Pemprov DKI Gelontorkan Rp 22,2 M untuk Perbaiki Rumah Dinas Gubernur

Riset Nielsen Company Indonesia sepanjang 2008 terhadap 151 majalah dan tabloid, 93 koran, dan 19 stasiun televisi menunjukkan sektor tersebut menjadi pengiklan terbesar dengan angka Rp 4,377 triliun atau meningkat sebanyak 58 persen dari angka 2007 sebesar Rp 2,771 triliun.

"Bahkan dari 10 pengiklan terbesar, sembilan di antaranya merupakan produk telekomunikasi," kata Senior Manager Bussiness Development Nielsen Media Indonesia Maika Randini di Jakarta, Selasa, 20 Januari 2009.

Posisi pertama pengiklan per produk diduduki oleh iklan SMS jalur berbayar atau kerap dikenal partyline sebesar Rp 1,127 triliun atau meningkat 132 persen dari angka Rp 485 miliar. "Sebenarnya produknya banyak, sehingga kami kelompokkan menjadi satu kategori," ujar Maika.

Delapan sisanya diperebutkan oleh Excelcomindo, Axis, Indosat M3, 3 (Three), Nokia, Telkom Flexi, Esia, dan Telkomsel Kartu As.

Sedangkan satu-satunya iklan non telekomunikasi, kata Maika, dari 10 besar pengiklan berasal dari iklan kampanye calon pemerintah daerah, yakni di posisi keempat dengan angka Rp 266 miliar. "Untuk iklan kandidat kepala daerah cukup tinggi peningkatannya, yaitu sekitar 140 persen dibandingkan 2007," ujarnya.

Posisi kedua penyumbang iklan di media diberikan oleh sektor pemerintahan dan politik. "Peningkatannya cukup besar karena menjelang pemilu, sekitar 66 persen," tutur Maika.

Sedangkan delapan besar lainnya disumbangkan oleh iklan korporasi dan jasa layanan sosial, sepeda motor, perawatan rambut, rokok, horoskop, perawatan wajah, perbankan dan jasa keuangan, serta media dan rumah produksi.

Sementara itu, perkembangan iklan telekomunikasi sangat pesat di media televisi dan majalah/tabloid. "Pada media televisi, iklan jasa telekomunikasi tumbuh 67 persen dengan angka sebesar Rp 2,838 triliun pada 2008," kata Maika. Sedangkan di majalah dan tabloid,
bertumbuh sebesar 60 persen dengan angka Rp 149 miliar.

Sementara itu di koran, pertumbuhan iklan sektor telekomunikasi harus kalah bersaing dengan iklan politik dan pemerintahan. "Iklan politik bisa bertumbuh 73 persen, sedangkan telekomunikasi hanya 42 persen," katanya.

Kampanye politik menjelang pemilu, menurut Maika, lebih memilih media koran dibandingkan media lainnya.

Indonesia Penghasil Emisi Karbon Terbesar di Dunia, Tanam Lebih Banyak Mangrove Bisa Jadi Solusinya
Walikota Medan, Bobby Nasution.(dok Pemko Medan)

Bobby Nasution akan Jalin Komunikasi dengan NasDem dan PKB untuk Pilgub Sumut

Usai mengantongi surat penugasan dari DPP Partai Golkar, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution atau Bobby Nasution akan menjalin komunikasi dengan Partai NasDem da

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024