Prediksi Bursa Saham

Saham Excelcomindo Potensi Naik ke Rp 2.150

VIVAnews - Saham PT Excelcomindo Pratama Tbk (EXCL) masih menarik untuk investasi jangka panjang. Valuasi saham masih murah dengan price to earning ratio (PER) di bawah rata-rata industrinya.

Pada transaksi akhir pekan lalu, harga saham Excelcomindo diperdagangkan pada PER sebesar 8,8 kali atau di bawah rata-rata industri 10,51 kali. Harga EXCL ditutup pada level Rp 1.120 per saham.

"Kami merekomendasikan hold untuk EXCL dengan target harga sebesar Rp 2.150 per saham," ujar analis PT BNI Securities Akhmad Nurcahyadi, dalam risetnya tentang Excelcomindo edisi Senin, 2 Februari 2009.

Akhmad menjelaskan, Excelcomindo mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$ 700 juta. Sekitar 90 persen dari total anggaran tersebut atau setara US$ 630 juta akan digunakan untuk pengembangan infrastruktur seperti base station, serat optik, 3G, dan mobile switching.

"Sedangkan sisanya sebesar 10 persen akan dimanfaatkan untuk peningkatan sistem internal Excel untuk menunjang pelayanan," ujar dia.

Sekitar 35 persen dana belanja modal tersebut akan diambil dari kas internal dan sisanya pinjaman eksternal. Sumber internal optimistis, kebutuhan capex sekitar US$ 450 juta akan terpenuhi pada pertengahan tahun ini.

Jumlah tersebut berasal dari kas internal US$ 250 juta dan pinjaman Export Credit Agency (ECA), Swedia, sebesar US$ 200 juta. Dengan demikian, sisa dana yang masih harus dipenuhi hanya sekitar US$ 200-250 juta.

Dia melanjutkan, seiring dengan fluktuasi dan kecenderungan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, Excel berupaya untuk mengonversi 50 persen utang dalam bentuk rupiah.

Jadwal Mobil SIM Keliling DKI Jakarta, Depok, Bandung, Bekasi Sabtu 27 April 2024

Selain itu, untuk menjaga posisi gearing ratio dan beban bunga usaha, Excel juga berencana melakukan lindung nilai (hedging) terhadap utang senilai US$ 1,7 miliar.

Tahun ini, perusahaan menargetkan pertumbuhan pelanggan sebesar 15 persen atau berpotensi mencapai 30 juta pelanggan dibanding periode sama tahun lalu 26 juta pelanggan.

Pertumbuhan pendapatan kuartalan dan semesteran perseroan tahun lalu mengisyaratkan potensi kenaikan yang berkelanjutan pada tahun ini.

Tingginya gearing ratio perseroan dibandingkan pesaing di industrinya masih wajar selama pertumbuhan debt to equity ratio (DER) diikuti peningkatan pendapatan dan perkembangan usaha yang signifikan.

Estimasi pertumbuhan pendapatan yang dilakukan oleh beberapa pelaku pasar masih mengarah pada optimisme. Tahun lalu, Excel diproyeksikan dapat membukukan pendapatan sebesar Rp 10,86 triliun atau di atas estimasi BNI Securities sebesar Rp 9,68 triliun.

"Tahun ini, kami memproyeksikan pendapatan Excel akan berpotensi mencapai Rp 10,7 triliun, atau di bawah rata-rata estimasi Rp 13,74 triliun," tutur dia.

Sementara itu, laba bersih berpotensi mencapai Rp 1,02 triliun atau terpaut tipis dengan proyeksi konsensus sebesar Rp 1,19 triliun.

Nasib 2 Debt Collector Ambil Paksa Mobil Polisi, Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional
Infografik Obat Kuat Pria

Terpopuler: Tentang Nafkah Anak Laki-laki yang Sudah Baliqh sampai Masalah Obat Kuat

Round-up dari kanal Lifestyle pada Jumat, 26 April 2024. Salah satunya tentang penjelasan dokter Boyke tentang obat kuat yang tidak bereaksi.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024