PKS: Biarkan Perbankan Syariah Tumbuh Alami

VIVAnews - Banyak orang bertanya, apakah Partai Keadilan Sejahtera apabila menjadi partai berkuasa akan menggenjot perkembangan sistem keuangan syariah. Termasuk salah satu praktisi perbankan Hendry Gunadi. 

"Apakah perbankan syariah akan menjadi komponen utama dari produk perbankan dalam platform PKS?" kata Hendry dalam dialog "Pengusaha Bertanya, Partai Politik Menjawab" di Hotel Four Seasons, Jakarta, Jumat 13 Februari 2009, kemarin.

Tim ekonomi PKS Sohibul Iman menyatakan perbankan syariah dalam platform kebijakan ekonomi PKS masuk ke dalam isu kebijakan sektoral, bukan kebijakan inti. Mengapa demikian? "Karena kami yakin, ekonomi syariah harus tumbuh secara alami," katanya. 

PKS, katanya, akan memberi hak ekonomi syariah untuk tumbuh sebagai alternatif dari perbankan konvensional. "Sehingga bisa dijadikan pilihan lain meski pangsa pasar perbankan sangat kecil, di bawah 3 persen," katanya.

PKS tidak akan memaksakan dan melakukan ekonomi syariah secara obyektif. "Kalau ditanya berapa komposisi yang ideal, kami akan menjawab itu natural tidak dipaksakan," kata dia.

Selain itu, Hendry juga mempertanyakan bagaimana pendapat PKS tentang penjaminan dana nasabah. "Bagaimana dengan kebijakan penjaminan dana nasabah sebesar Rp 2 miliar dijamin dan selebihnya tidak?" katanya.

Ketua Umum PKS Tifatul Sembiring menjawab langsung pertanyaan tersebut. "Instrumen ini terkait dengan kekuatan ekonomi. Kalau ekonomi stabil, penjaminan dana nasabah bisa tanpa batas," katanya.

Government to Form Special Task Force for Handling Online Gambling

Menurut dia, apa yang pemerintah lakukan saat ini dalam kerangka menghadapi krisis. "Ketika kekuatan (ekonomi) cukup, maka bisa dihapus batas-batas," ujarnya.

Aksi Anti Nuklir Greenpeace

Deretan Negara yang Miliki Pesawat Canggih Anti-Nuklir di Dunia

Secara umum, pesawat digunakan sebagai sarana transportasi penumpang untuk keperluan komersial, namun beberapa juga dimanfaatkan sebagai perlindungan dai serangan nuklir.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024