Prediksi

IHSG Tetap Rawan Tekanan

VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Senin, 2 Maret 2009, masih rawan tekanan jual investor.

"Sentimen negatif terlihat mengikuti pergerakan IHSG," kata Pardomuan Sihombing, kepala riset PT Paramitra Alfa Sekuritas kepada VIVAnews di Jakarta, Jumat, 27 Februari 2009.

Pardomuan memproyeksikan, IHSG pada perdagangan awal pekan ini bergerak di kisaran batas bawah (support) 1.250 dan batas atas (resistance) di level 1.305.

Pada transaksi Jumat, indeks terkoreksi di level 1.285,48 atau turun 4,85 poin (0,38 persen) dari perdagangan Kamis, 26 Februari 2009, yang berakhir melemah 9,79 poin (0,76 persen) ke posisi 1.290,32.

Di bursa Asia, saat IHSG ditutup bergerak variatif. Hang Seng Index melemah 83,37 poin atau 0,65 persen ke posisi 12.811,57, Nikkei 225 naik 110,49 poin (1,48 persen) ke level 7.568,42, dan Straits Times Singapura terkoreksi 30,12 poin atau 1,86 persen menjadi 1.587,32.

Sedangkan di bursa Wall Street, pada perdagangan Jumat sore waktu New York atau Sabtu dini hari WIB, indeks Dow Jones kembali melemah 119,15 poin atau 1,66 persen ke level 7.062,93. Indeks Nasdaq turun 13,63 poin atau 0,98 persen menjadi 1.377,84 dan S&P 500 terkoreksi 17,74 poin atau 2,36 persen di posisi 735,09.

Menurut Pardomuan, IHSG Senin berpotensi melanjutkan penurunan. Pasalnya, sentimen bursa regional yang cenderung melemah akibat sepinya sentimen positif masih sangat berpengaruh.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

Dia mengakui, faktor dalam negeri seperti laju inflasi yang diprediksi meningkat lagi turut dicermati para investor dalam melihat tren suku bunga yang akan dilakukan pada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) 4 Maret 2009.

Analis pasar modal David Cornelis juga berpendapat, indeks hari ini cenderung melemah kembali. Pasalnya, indeks Wall Steet yang menjadi barometer bursa dunia berada di level terendah dalam 11 tahun terakhir yang dipicu kekhawatiran ekonomi AS yang terus memburuk. "Bursa Asia juga melemah dan mencapai titik terendahnya selama lima tahun," ujarnya.

Dia menambahkan, belum adanya faktor fundamental determisi jangka pendek yang dapat menguatkan kembali nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turut mendorong IHSG awal pekan ini tertekan kembali. "Apalagi, sisi teknis juga menunjukkan indeks konsolidasi cenderung melemah untuk jangka pendek," turut David.

David memperkirakan, indeks akan bergerak di kisaran level 1.280-1.350.


Rekomendasi Saham

Pardomuan menyarankan, beli terbatas (buy on weakness) saham-saham yang masih berfundamental menjanjikan seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

David merekomendasikan, akumulasi saham-saham berkapitalisasi pasar besar (big caps) seperti PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PGAS, BBRI, ISAT, dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). "Saham-saham itu masih diburu investor," ujarnya.

Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024