VIVAnews - Menteri Perindustrian Fahmi Idris menyatakan Indonesia sangat terbuka untuk menjalin kerja sama dengan negara lain.
Menurut Fahmi, hubungan kerja sama perdagangan bebas antara Uni Eropa dan Indonesia perlu ditindaklanjuti agar kerja sama kedua negara terealisasi.
"Mereka mempertanyakan Free Trade Agreement (FTA). Indonesia sangat terbuka dalam kerja sama dengan negara lain," katanya setelah menerima kunjungan dari Menteri Ekonomi Negara Bagian Baden Wiittenberg Jerman Ernst Pfister.
Fahmi mengatakan, agar kerja sama perdagangan Indonesia dan Jerman bisa terlaksana, terlebih dulu dibina kerja sama dengan Uni Eropa. "Silakan mereka menghubungi menteri ekonominya (Jerman) dan Eropa untuk melakukan pembicaraan. Kalau belum ada, kerja sama belum bisa terealisasi," ujarnya.
Kunjungan negara bagian Baden Wiittenberg Jerman, kata dia, menjajaki kemungkinan menanam investasi di bidang tertentu seperti energi listrik dari geotermal, farmasi, alat-alat kedokteran, dan otomotif.
Fahmi mengakui, besarnya jumlah penduduk Indonesia menjadi salah satu daya tarik bagi calon investor untuk menjajaki Indonesia. "Jumlah penduduk yang besar memerlukan produk farmasi. Sedankang otomotif sudah lama ada di sini untuk dikembangkan," katanya.
Di menambahkan, beberapa perusahaan sudah membicarakan untuk memasuki pasar Indonesia.
Pemerintah Indonesia, kata Fahmi, sudah menyarankan kepada calon investor yang tertarik agar mencari rekan kerja sama di Indonesia untuk bisa berinvestasi.
Sementara itu, pada kesempatan kunjungan itu tim kementerian ekonomi Negara Bagian Baden Wiittenberg Jerman didampingi Duta Besar Jerman untuk Indonesia Baron Paul von Maltzahn, Kamar Dagang dan Industri Baden Wiittenberg, bank dan perusahaan asal Negara Bagian Baden Wiittenberg.
Wisatawan di Kota Semarang Capai 350 Ribu Orang Saat Libur Lebaran, Kota Lama Terbanyak Dikunjungi
Kota Lama tak hanya destinasi wisata terbanyak dikunjungi Semarang, tapi juga terbanyak di Jawa Tengah.
