Angin Timur Laut Picu Kenaikan Harga Ikan

VIVAnews-Angin Timur Laut yang melanda Sumatera Utara sejak pertengahan Oktober lalu telah memicu naiknya harga ikan. Tingginya gelombang laut menjadikan nelayan tradisional sulit untuk mencari ikan, sehingga mendorong naiknya harga.

Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi dan Geofisikan (BMG) Polonia Medan, Firman mengatakan sejak pertengahan Oktober lalu, perairan Selat Malaka dilanda cuaca buruk.

"Angin Timur Laut memicu peningkatan kecepatan angin naik menjadi di atas 40 kilometer per jam. Dari kondisi normal hanya berkisar antara 10 hingga 25 kilometer per jam," ujar Firman kepada VIVAnews, Jumat 31 Oktober 2008.

Naiknya kecepatan angin ini, juga telah berdampak pada terpicunya gelombang laut yang meningkat menjadi dua hingga tiga meter. Dipastikan kondisi ini akan membahayakan bagi nelayan tradisional yang biasa mencari ikan di Selat Malaka.

"Angin Timur Laut ini sering menimbulkan cuaca buruk pada saat menjelang pagi hingga pagi tiba. Kondisi ini juga disertai dengan guntur dan angin kencang," kata Firman.

Padahal diakui Firman, dengan kondisi permukaan laut yang dingin, memicu banyak ikan yang naik permukan. Sebagai dampak suhu panas di dalam laut akan mendorong naiknya plankton yang merupakan makanan ikan, muncul ke permukaan laut.

Meski demikian, kondisi ini dipastikan tidak terlalu berdampak bagi nelayan modern, dengan peralatan canggih dan kapal yang berukuran besar. Namun biasanya, jalur distribusi nelayan jenis ini juga lebih panjang bila dibandingkan nelayan tradisional.

Sementara itu, di tempat terpisah, Kepala Seksi Statistik Harga Konsumen dan Harga Perdagangan Besar Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara, Tanina mengatakan berdasarkan catatan pihaknya, terdapat peningkatan harga untuk komoditi perikanan dan turunannya.

Peningkatan berlangsung antara 20 hingga 43 persen lebih. Seperti halnya harga ikan tongkol yang menjadi naik sekitar Rp 3 ribu per kilogram. Dari Rp 8 ribu per kilogram naik menjadi Rp 11 ribu per kilogramnya. Termasuk harga kerang yang naik dari Rp 9 ribu menjadi Rp 13 ribu tiap kilogramnya.

"Kenaikan harga ikan ini juga telah mendorong naiknya harga produk turunannya. Seperti bakso ikan maupun mi yang berbahan dasar produk perikanan," kata Tanina.

Kenaikan harga komoditi laut ini dipastikan Tanina akan ikut memicu peningkatan inflasi di Sumatera Utara selama Oktober. Sebab produk perikanan masuk sebagai salah satu komoditi pemberi andil dalam penetapan persentase peningkatan inflasi di Sumut. Meski dalam persentase yang tidak terlalu besar.

Laporan: Jalaluddin Ibrahim/ Medan.

Bea Cukai dan Bareskrim Polri Jalin Sinergi Gagalkan Peredaran Narkotika di Tangerang dan Aceh
Walikota Medan, Bobby Nasution.(B.S.Putra/VIVA)

Kantongi Surat Tugas Maju Pilgub, Bobby Nasution: Tak Perlu Daftar Lagi ke Golkar Sumut

Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution atau Bobby Nasution mengaku tidak mau mendaftar atau mengambil formulir di DPD Partai Golkar Sumatera Utara untuk maju Pilgu

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024