Pelemahan Saham Bumi Tak Terkendali
VIVAnews - Penurunan harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) makin tidak terkendali. Untuk kelima kalinya sejak pembukaan penghentian sementara perdagangan (suspensi) pekan lalu, harga emiten grup Bakrie itu langsung terkena auto rejection bawah 10 persen.
Pada awal transaksi Rabu, 12 November 2008, harga saham Bumi Resources anjlok Rp 140 (9,65 persen) ke posisi Rp 1.310.Total nilai transaksi mencapai Rp 1,6 miliar.
Bila dibanding level tertinggi Rp 8.550 pada 12 Juni 2008, harga BUMI telah melemah Rp 7.240 (84,6 persen).
Harga saham Bumi juga tertekan pada awal transaksi Selasa, 11 November 2008. Harga saham Bumi Resources melemah Rp 160 (9,93 persen) ke level Rp 1.450.
Pengamat pasar modal Gifar Indra Sakti mengatakan, banyak investor yang ingin melepaskan kepemilikan portofolionya di saham Bumi Resources. Namun, dia tidak dapat memastikan hingga kapan saham Bumi kembali terkena auto rejection. "Sepertinya penurunan harga saham Bumi akan terus berlanjut," kata dia kepada VIVAnews di Jakarta.
Sebelumnya, Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Fuad Rahmany menegaskan, pihaknya tetap memperdagangkan saham Bumi Resources di seluruh pasar. Pertimbangannya, Bapepam-LK belum melihat adanya indikasi bahaya sistemik yang berpengaruh pada perekonomian nasional.