Menjaring Hidrogen di Lautan

Saat krisis energi sudah di depan mata, banyak orang mulai sibuk mencari sumber energi alternatif. Boleh jadi ini adalah salah satu alternatif terbaik yang dapat dikembangkan: air.

Bukan sebagai penggerak turbin, tapi sebagai bahan yang akan diurai menjadi gas hidrogen. Ini adalah konsep lawas yang sudah dicoba sejak 30 tahun yang lalu, yaitu meniru sistem fotosintesis pada tanaman.

Seorang Profesor kimia dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), Daniel Nocera, berhasil menciptakan sebuah katalis khusus yang mampu mengurai hidrogen dari air, dengan bantuan sinar matahari. "Ini adalah teeknologi masa depan. Kita telah memiliki 'daun'," ujar Nocera, seperti dikutip dari situs TechnologyReview.com.

Pada fotosintesis tanaman, klorofil digunakan untuk menangkap energi dari sinar matahari. Kemudian energi tersebut dipakai untuk melakukan serangkaian reaksi kimia yang mengubah air dan karbon dioksida menjadi karbohidrat yang kaya dengan energi, seperti zat tepung dan zat gula.

Tebar Berkah Ramadan 1445 H, Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Sebelumnya, para ahli memang telah berhasil untuk menguraikan air menjadi hidrogen dan oksigen, namun hal itu membutuhkan temperatur tinggi dan menggunakan katalis yang jarang dan biayanya mahal, seperti platinum.

Sementara Nocera berhasil membuat katalis dari bahan murah, dalam temperatur ruang. Ia menggunakan logam Nikel dan Cobalt sebagai katalis.

Bila kedua pelat Nikel dan Cobalt dicelupkan ke air -yang dipisahkan oleh membran- sebagai kutub-kutub elektroda, dan dialiri oleh listrik, maka akan tercipta gas hidrogen dan oksigen pada kedua kutubnya.

Proses elektrolisa air versi Nocera

Ada Kabar Jaksa Peras Saksi hingga Rp3 Miliar, KPK Bilang Begini


Dalam skenario Nocera, alat ini bisa dipakai dalam sebuah sistem siklus energi. Panel surya digunakan untuk menangkap sinar matahari dan memproduksi listrik yang digunakan sepanjang hari.

Listrik itu digunakan untuk memasok kebutuhan peralatan listrik rumah tangga, lampu, maupun aki mobil. Tapi, energi dari panel surya juga disalurkan ke electrolyzer yang akan menguraikan air menjadi hidrogen dan oksigen.

Lalu air dan hidrogen hasil elektolisa disalurkan ke modul fuel cell yang akan memasok energi listrik di malam hari, sekaligus menyediakan air yang akan diproses kembali pada electrolyzer.

Nocera, sudah melirik kemungkinan lebih jauh untuk aplikasi penemuannya itu. Saat ini ia sedang mendalami, agar katalis penemuannya bisa mengurai hidrogen dan oksigen dari air laut.

Pada ujicoba permulaan, ternyata hal itu berjalan dengan baik, walaupun dengan kehadiran garam. Saat ini Nocera sedang menguji bagaimana hasil temuannya dapat mengatasi berbagai senyawa lain yang ada di laut.

Bila hal itu bisa berhasil, mungkin saja temuan Nocera akan lebih dari sekadar menjadi jalan keluar bagi krisis energi, melainkan juga bisa mengatasi masalah yang sedang mulai mengemuka, yaitu kekurangan air bersih.

Polda Bali bersama bidang metrologi dan tertib niaga Disperindag kota Denpasar sidak SPBU

Jelang Hari Raya Idul Fitri, Persediaan BBM di Bali Masih Aman

Polisi melakukan sidak ke SPBU di sekitar Denpasar, Bali.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024