Premium Turun Lagi

Penumpang Minta Tarif Taksi Turun

VIVAnews - Penumpang angkutan umum mengusulkan tarif angkutan segera turun menyusul penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar sejak pukul 00.00 Senin dini hari, 15 Desember 2008.

Kementan Dorong Pembentukan Koperasi Guna Bantu Petani Banyuasin Kembangkan Usaha

Sri Widyastuti (27 tahun), pegawai perbankan yang kerap menggunakan jasa taksi untuk menemui kliennya mengatakan, setelah ada penurunan harga BBM sebaiknya perusahaan taksi segera menurunkan tarif argonya. "Yang pasti harus seimbang dengan penurunan BBM," kata dia yang ditemui VIVAnews setelah menggunakan jasa taksi di bilangan Kuningan Jakarta, Senin.

Penumpang lainnya, Yanyan (24 tahun) menyatakan para pengusaha taksi seringkali menaikkan tarif tanpa disertai alasan yang jelas. Namun, begitu harga BBM turun tidak langsung diikuti dengan penurunan tarif. "Kalau naik jelasin berapa dan kenapa. Begitu juga kalau turun," jelas pegawai swasta yang berkantor di Jakarta Selatan.

5 Fakta Menarik Persib Bandung Usai Benamkan Persebaya Surabaya di Liga 1

Yanyan juga meminta agar pemerintah segera menindaklanjuti penurunan harga BBM kepada pengusaha angkutan taksi maupun kendaraan umum lainnya.

Lain pula usulan Dewi(40 tahun), yang seringkali memakai taksi baik pergi maupun saat pulang dari kantornya di bilangan Jalan Sudirman Jakarta Pusat. Menurutnya, pemerintah seharusnya segera mengumpulkan perusahaan yang tergabung dalam organda untuk memutuskan berapa besaran tarif yang sesuai dengan penurunan BBM.

Pengembang Perumahan di Dubai Beri Perbaikan Rumah Gratis Setelah Banjir Bandang

Dirinya menilai, penurunan tarif angkutan umum yang cukup cepat seperti halnya di Kota Depok perlu turut dilakukan di Jakarta. "Depok saja sekarang sudah turun, sebaiknya hal yang sama juga segera dikeluarkan organda di semua kota," jelasnya.

Namun, salah seorang konsumen taksi Restuning Dyah yang berkantor di daerah Ancol, Jakarta Utara menyatakan sebenarnya harga BBM premium masih bisa siturunkan lebih dari Rp 500 perliter. "Harga minyak dunia juga turun, jadi seharusnya bisa lebih besar dari Rp 500 perliter," ujarnya.

Mengenai penurunan tarif, dia pesimistis tarif argo taksi bisa turun. Sebab, angkutan umum lainnya belum menurunkan tarif. "Semuanya tidak pasti, karena mungkin saja sekarang (harga BBM) turun tapi nanti naik lagi," jelas Restuning.

Sementara itu, penumpang taksi lain, Sri Widyastuti (27 tahun) pegawai perbankan yang kerap menggunakan jasa taksi turut  mengusulkan agar perusahaan flat kuning tersebut segera memperbarui tarifnya. "Kalau ditanya berapa angka penurunannya saya tidak tahu, tapi yang pasti harus seimbang dengan penurunan BBM," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya