Pasca Bentrok Brimob dan Petani

Satu Bocah Tewas Masuk Sumur

VIVAnews -- Satu bocah, Putri, diketahui tewas mengapung dalam sumur di  Desa Suluk Bongkal, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Riau, Jumat 18 Desember 2008. Di kawasan ini, sehari sebelumnya terjadi bentrokan antara Brimob Kepolisian Daerah Riau dan 400 petani.

Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Riau, Johny S. Mundung, dalam jumpa persnya di Pekanbaru, Jumat 18 Desember 2008, mengatakan, warga belum berani mengambil jenazah bocah itu. Johny bilang bocah berusia 2,5 tahun itu adalah putri salah seorang petani yang bentrok dengan Brimob Polda Riau.

Bentrok itu terjadi berawal ketika petani menduduki lahan seluas 4000 hektar di kawasan itu. PT Arara Abadi mengklaim lahan itu sebagai miliknya. "Konsesi yang kami miliki itu sifatnya Hak Guna Usaha yang dipinjamkan pemerintah lewat Departemen Kehutanan RI," kata Nurul Huda, juru bicara Arara Abadi.

Sengketa itu, menurut Nurul, sudah berlangsung tiga tahun. Kamis 18 Desember 2008, Arara Abadi melaporkan ke Polda Riau bahwa lahannya diduduki petani. Polda mengutus sejumlah Brimob, dan meminta petani angkat kaki. Tak ada kesepakatan bentrok pun terjadi.

Menurut Johny, saat terjadi bentrok, ratusan kepala keluarga kocar kacir dikejar-kejar Brimob. "Saat itulah Putri terlepas dari gandengan ibunya. Ia lari tak tentu arah yang akhirnya nyemplung ke sumur," kata Johny.

Johny mengatakan, mayat Putri masih di dalam sumur. "Warga tidak berani mengambil jasadnya karena takud ditangkap Brimob,” kata Johny. Walhi sedang menjalin kerja sama dengan aktivis mahasiswa di Riau. Mahasiswa akan dimintai bantuan untuk masuk ke lokasi mengambil jasad Putri.

"Kami dan warga petani tidak diperkenankan masuk ke areal konflik," katanya. "Petani meminta izin masuk areal untuk mengambil jasad Putri, tapi tak digubris.
 
Laporan : Hafiz Hasian | Riau

Bukan Hanya Palestina, Ini 9 Negara yang Belum Diakui Keanggotannya oleh PBB
Calon anggota Paskibra Kabupaten Sukabumi dinyatakan meninggal dunia.

Kronologi Siswi SMAN 1 Cisaat Meninggal Dunia saat Jalani Seleksi Paskibra

Seorang siswi SMA Negeri 1 Cisaat meninggal dunia saat mengikuti seleksi pasukan pengibar bendera (paskibra) tingkat Kabupaten Sukabumi 2024 di Kecamatan Palabuhanratu,

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024