Krisis Finansial Global

Dua Perusahaan Asia Terseok-seok

VIVAnews -- Vendor komponen elektronik Jepang, TDK, melaporkan telah menyusutkan sekitar 8.000 karyawan secara global.

Tak hanya TDK, salah satu vendor manufaktur komputer terbesar asal Cina, Lenovo, juga merampingkan karyawannya hingga 2.500 orang.

Terkuak, Ini Peran 5 Tersangka Barus Kasus Korupsi Timah

Penyebab utamanya, lagi-lagi adalah adalah krisis finansial dari Amerika Serikat yang menular ke berbagai belahan dunia.
 
Kini, TDK telah memutuskan untuk menutup empat pabriknya setelah mengalami kerugian bersih 28 miliar yen atau setara 3,3 triliun rupiah.

Padahal, pada awal tahun lalu, TDK diharapkan mampu memperoleh pendapatan bersih hingga 25 miliar yen.
 
Nasib sama dialami Lenovo. Hantaman krisis finansial dan menurunnya minat pasar terhadap PC, memaksa vendor komputer tersebut memotong 11 persen dari total karyawan globalnya.

Klasemen Liga 1: Klub Raffi Ahmad Kecebur Zona Degradasi

Lenovo berharap upaya ini dapat menyelamatkan sekitar US$ 300 juta atau setara Rp 3,2 triliun di tahun finansial berikutnya.
 
"Meskipun berat untuk menyampaikan berita ini ke seluruh karyawan, kami percaya langkah yang kami ambil ini cukup penting bagi Lenovo untuk bisa berkompetisi di tengah krisis ekonomi," ujar William J Amelio, chief executive Lenovo.
 
"Krisis global yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, berdampak pada permintaan pasar akan PC dan produk sejenisnya," tambah Amelio, dikutip dari situs BBC. 

Di awal krisis, pendapatan bersih Lenovo pada Q3 08 kabarnya anjlok hingga 78 persen. sejumlah saham di Asia mengalami penurunan awal tahun ini. Nikkei Tokyo rata-rata jatuh 3,9 persen, sementara indeks utama Hongkong tergelincir 3,8 persen.
 
Namun, tak hanya Asia saja yang menyambut tahun baru dengan pemecatan karyawan. Awal bulan ini Dell juga memecat 1900 dari 3000 karyawannya yang bekerja di pabrik Limerick Irlandia, sekaligus memindahkan produksinya ke pabrik Polandia.

Begitu pula, vendor storage besar EMC juga mengumumkan untuk mem-PHK 2400 karyawan atau sekitar 7 persen dari jumlah total pekerjanya.

Langkah ini merupakan bagian dari program restrukturisasi EMC untuk menyeimbangkan ongkos produksi dan penyerapan pasar. Bahkan, raksasa Software Microsoft pun juga digosipkan bakal memecat karyawannya bulan ini.

Sudahi Kegaduhan terkait Pilpres 2024, Elite Politik Diminta Tiru Sikap Prabowo
VIVA Otomotif: Mitsubishi Pajero Sport dan Toyota Fortuner

Terpopuler: Adu Laris Fortuner vs Pajero Sport, Shin Tae-yong Mudah Beli Palisade

Berita yang membahas mengenai adu laris Fortuner vs Pajero Sport dan Shin Tae-yong mudah beli Palisade, banyak sekali dibaca hingga jadi terpopuler di kanal VIVA Otomotif

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024