VIVAnews - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melakukan inspeksi mendadak ke Garuda Maintenance Fasilities. Hal ini dilakukan menyikapi patah roda pesawat GA 254 di Bali 28 Oktober 2008 lalu.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Budhi M Suyitno, Senin 3 November 2008, mengatakan, petugas tidak menemukan hal yang mencurigakan di lokasi tersebut.
Jika dilihat dari landing gear yang digunakan pesawat Garuda Boeing 737-400 itu, masih dalam kondisi baik. Saat insiden terjadi, landing gear baru tiga hari keluar dari bengkel perawatan Garuda di Miami, Amerika Serikat. Selain itu, landing gear juga baru delapan kali digunakan.
Mengenai penyebab patahnya roda pesawat, kata dia, masih dalam penyelidikan Komisi Nasional Keselatan Transportasi (KNKT). Budhi menambahkan, data insiden patah roda ini juga sudah dikirim ke bengkel Garuda dan bengkel Boeing 737 di Amerika Serikat untuk mengetahui penyebab pastinya. "Apa karena hard landing atau tidak," ujar Budhi.
Sementara itu, Departemen Perhubungan meminta Garuda memperhatikan landasan pacu pesawat saat saat take off maupun landing. "Karena kasus di Makassar, penyebab pecahnya pesawat karena banyak kerikil," ujarnya.
(Laporan: Suriyanto/ Tangerang)