VIVAnews - Gelandang Manchester United, Michael Carrick, berani melawan pelatihnya sendiri, Sir Alex Ferguson. Carrick beranggapan kalau Sir Alex salah menilai pertandingan persahabatan sebagai sesuatu yang tak berarti.
Menurut Carrick, mewakili negara adalah suatu kebanggaan untuk seorang pesepakbola. "Pertandingan persahabatan sangat penting. Membela negara adalah suatu yang membanggakan," ujar pemain 27 tahun itu seperti dilansir tribal.
"Saya menghargai pendapat sang manajer (Ferguson) yang tak memiliki pandangan sama. Dia punya pendapat sendiri karena ada sesuatu yang harus dimenangkan di liga domestik," tandas Carrick.
Sudah menjadi rahasia umum kalau Sir Alex membenci kewajiban pemain untuk turun membela negara masing-masing di ajang internasional. Pasalnya, para punggawa ini sudah dijejali padatnya jadwal kompetisi lokal dan Eropa.
Bila ditambah kewajiban membela tim nasional, apalagi cuma pertandingan persahabatan, maka pemain akan jatuh kelelahan. Akibatnya, klub menderita kerugian paling besar karena pemain tak mampu memberi kontribusi berarti.
Puncak kemarahan Sir Alex terjadi pada Maret 2008. Ketika itu Darren Fletcher harus kembali dalam keadaan cedera selepas membela Skotlandia di pertandingan persahabatan.
"Kami rugi karena harus kehilangan Darren. Kejadian yang membuat saya tambah yakin ketidakgunaan pertandingan persahabatan. Ini gila," ujar Sir Alex ketika itu.
Sejak pernyataan di atas, banyak suara sumbang yang menuding Sir Alex sengaja melarang anak buahnya untuk tampil membela negara. Namun, tudingan ini segera ditepis Carrick.
"Ia tidak pernah memaksa saya untuk tidak bermain di pertandingan persahabatan," ujar Carrick.
Carrick akan jadi satu-satunya pemain MU yang masuk skuad The Three Lions untuk menghadapi Jerman, Rabu, 19 November 2008. Inggris dipastikan akan menurunkan muka-muka baru, menyusul absennya para senior seperti Wayne Rooney, Steven Gerrard, Frank Lampard, Rio Ferdinand, Joe Cole dan David Beckham.
Mobil Harvey Moeis Disita Lagi, 2 Ferrari dan 1 Mercy
Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali menyita mobil mewah milik tersangka dugaan korupsi izin usaha pertambangan PT Timah, Harvey Moeis.
