Susilo Bambang Yudhoyono tentang:

1.    Investasi Asing

Pemkot Pontianak Kasih Peringatan ke Seluruh SPBU di Kota Itu, Ada Apa?

Pemerintah bekerja keras untuk tetap melakukan perbaikan iklim investasi, termasuk akan membahas revisi aturan perpajakan di Indonesia. Upaya untuk menarik investasi asing tersebut berdampak penting bagi pertumbuhan ekonomi, pengurangan angka kemiskinan sekaligus memberikan keuntungan bagi investor luar negeri.

“Kami telah melakukan berbagai perbaikan iklim usaha dan hal itu akan terus dilakukan lebih baik lagi. Kami telah merevisi berbagai peraturan, hukum investasi dan setelah merevisi berbagai aturan tersebut ke depan kami akan membicarakan revisi aturan perpajakan bersama Dewan Perwakilan Rakyat,” kata Presiden Yudhoyono dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri (PM) Norwegia Jens Stoltenberg usai menandatangani kesepakatan kerjasama Indonesia-Norwegia di bidang energi dan perubahan iklim untuk meningkatkan kualitas hubungan bilateral kedua negara.

Man Utd Incar Penyerang Tua yang Bela Real Madrid

2.    Pendidikan

Ekonomi Tumbuh 5,6% di 2024, Pemprov DKI Yakin Bisa Atasi Inflasi

Pendidikan di Indonesia tidak boleh hanya terkait dengan transfer ilmu dan teknologi, namun juga harus mampu membentuk nilai serta karakter bangsa. Dalam lima tahun ini tujuan yang ingin dicapai dalam pembangunan pendidikan adalah membuat pendidikan menjadi bermutu, berkualitas, mudah dijangkau dan gratis bagi warga miskin.

“Jangan menjadi pemalas dan mudah menyerah. Sifat yang harus dimiliki bangsa ini adalah tangguh, ulet, peduli dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi,” kata Presiden Yudhoyono  dalam sambutan pada peringatan Hari Pendidikan Nasional yang berlangsung di Universitas Airlangga,Surabaya.

3.    Pengangguran

Produktivitas Kerja Indonesia Paling Rendah
Untuk mengurangi pengangguran, di antaranya dilakukan dengan melakukan peningkatan kemampuan menyerap tenaga kerja secara riil, baik di tingkat lokal maupun nasional. “Untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja dilakukan dengan mempertahankan tenaga kerja yang sudah bekerja dan membuka kesempatan kerja baru.

Menghindari pemutusan hubungan kerja sebagai akibat dari krisis ekonomi atau dampak dari bom.  Yang tidak kalah penting dalam jangka panjang untuk mempertahankan tenaga kerja yang sudah bekerja adalah dengan meningkatkan pengetahuan, skill, dan perilaku tenaga kerja tersebut. Ini tidak bisa ditawar-tawar lagi mengingat produktivitas kerja Indonesia paling rendah di ASEAN," kata Yudhoyono, saat mencanangkan penanggulangan pengangguran pada 8 Desember 2005 di Jakarta.

4.     Demokrasi/HAM: Janji Perjuangkan HAM

Indonesia akan terus berjuang untuk memajukan hak asasi manusia (HAM). “Indonesia akan terus berjuang untuk memajukan hak asasi manusia di pentas international melalui keanggotaan Indonesia dalam UN Human Right Council. Dan akan terus memajukan perdamaian internasional, terutama dalam peran Indonesia dalam peace keeping operation yang sekarang antara lain dilakukan di Lebanon,” kata Kepala Negara usai menerima kunjungan Komisaris Tinggi HAM PBB Louis Arbour, di Kantor Presiden.

5.    Korupsi

Pemerintah harus secara serius menegakkan hukum, khususnya dalam memberantas korupsi di Indonesia. Sikap ini harus didukung secara penuh oleh para penegak hukum, Komisi Pemberantasan Korupsi, Kejaksaan dan Kepolisian.
"Sikap dan pandangan saya adalah penegakan hukum, khususnya upaya pemberantasan korupsi, harus terus kita lanjutkan dengan sungguh-sungguh. Saya garis bawahi bahwa dalam pemberantasan korupsi ini juga penting kita lakukan upaya pencegahan agar korupsi tidak terjadi,"kata Kepala Negara.

6.    Pertahanan:

Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidak boleh kalah dengan tentara dari negara manapun, dalam hal pengetahuan dan keterampilan. Indonesia pasti mampu melakukan revolusi dalam urusan militer. “Saya yakin dengan pendidikan dan latihan yang tepat, yang gigih, kita akan menjadi tentara yang profesional dan tidak kalah dengan profesionalitas tentara negara-negara lain,” SBY ketika melantik Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto, di Istana Negara, (13/2/2006).


7.    Ekonomi:

Pembangunan ekonomi dilaksanakan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat secara adil dan merata.  Percepatan pembangunan ekonomi telah memberikan dampak yang positif baik pada percepatan penurunan tingkat pengangguran terbuka maupun tingkat kemiskinan. “Strategi yang saya gariskan adalah strategi pertumbuhan disertai pemerataan atau growth with equity,” kata SBY saat memberikan Keterangan Pemerintah atas RUU APBN 2009 Beserta Nota Keuangannya di depan Rapat Paripurna DPR, Jumat (15/8/2008).
8.    Lingkungan

Saat ini bukan saatnya lagi berbicara mengimbau pelestarian dan pengendalian lingkungan, tetapi bergerak menjaga dan melestarikan lingkungan. “Tuhan Yang Maha Esa sudah memberikan lampu merah dan lampu kuning, dengan memberi bencana. saatnya bertindak mulai dari diri sendiri untuk pelestarian lingkungan,” kata SBY dalam sambutan Hari Lingkungan Dunia, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (5/6/2008).

9.    Kemiskinan

Sebelum Indonesia merdeka, yang dilawan adalah penjajah. Tapi, setelah merdeka dan berdaulat, lawannya ialah kemiskinan dan keterbelakangan. Karena itu, tantangan ke depan ialah untuk mengentaskan kemiskinan itu. “Jika dulu wajib hukumnya melawan penjajah untuk kemerdekaan, maka sekarang wajib pula hukumnya melawan kemiskinan untuk kesejahteraan kita. Jihad yang harus dilakukan adalah memerangi kemiskinan dan keterbelakangan,” kata SBY saat Pencanangan Gerakan Pengentasan Kemiskinan Berbasis Nagari,di Parik Malintang Padangpariaman, Sumatera Barat, September 2006.

10.     Luar Negeri

Pemerintah tetap konsisten melaksanakan haluan politik luar negeri yang bebas aktif.  Semua langkah kebijakan luar negeri dilakukan dengan mengedepankan kepentingan nasional. Semakin mantapnya situasi politik, sosial dan ekonomi dalam negeri, telah mendorong untuk lebih mengaktifkan peranan dalam percaturan politik kawasan dan global. “Kita terus berperan aktif dalam proses integrasi kawasan ke arah pencapaian Komunitas ASEAN pada tahun 2020, dan kerjasama yang lebih erat antar negara di Asia Timur. Keberhasilan kita dalam menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika tahun 2005 yang lalu, telah menaikkan citra bangsa dan negara kita pada tingkat global,” kata Presiden Yudhoyono.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya