Tren Batik 2009: Makin Kontemporer

VIVAnews – Bisa dibilang 2008 adalah tahun batik. Sebab, industri batik mengalami perkembangan sangat pesat di tahun ini. Modifikasi dari segi desain, warna hingga motif, membuat batik lebih diterima setiap kalangan.

Respons Nagita Slavina Saat Tyas Mirasih Ingin Jual Tas demi Biaya Pengobatan

Yang membanggakan, dengan mengenakan batik, masyarakat Indonesia tidak hanya sekadar mengikuti tren, tetapi juga turut menunjukkan eksistensi budaya, filosofi dan identitas sebagai sebuah bangsa.

Beberapa kantor swasta bahkan mewajibkan karyawannya menggunakan batik di hari tertentu. Hal itu merupakan respon positif terhadap perkembangan industri batik dalam negeri. Bahkan, 2008 bisa dikatakan sebagai tahunnya batik. Apakah tahun depan batik tetap menjadi tren?

Oscar Lawalata, salah seorang perancang muda Indonesia, mengungkapkan batik tetap akan berkembang pada 2009. “ Menurut saya, batik tetap akan berkembang tahun depan. Olahan tekstil tradisional seperti tenun dan songket juga akan banyak diminati,” katanya saat ditemui VIVAnews di Senayan City, awal Desember lalu, dalam peragaan busana Festival Batik Nusantara 2008. Ia juga meramalkan kain-kain tradisional Indonesia akan mengalami perkembangan pesat seperti batik.

Prediksi Oscar untuk tren mode 2009 nanti, adalah fashion yang menonjolkan karakter pribadi tiap invidu. “Dengan menonjolkan karakter pribadi dalam berbusana, berarti sesorang telah menciptakan gayanya sendiri. Itu kan, lebih baik daripada hanya mengikuti tren,” kata Oscar.

Dalam rencana rancangan 2009 nanti, Oscar juga akan memasukkan unsur etnik Indonesia. “Saya selalu berusaha untuk mengeksplor unsur-unsur etnik Indonesia dan memasukkannya dalam rancangan saya. Kebudayaan kita itu sungguh beragam dan sangat eksotis. Dengan mengeksplorasi dan memasukkan dalam tiap rancangan, buat saya, merupakan sebuah kebanggaan,” kata Oscar.

Lenny Agustin yang terkenal dengan rancangan unik dan kontemporernya juga memberikan prediksi tren batik 2009. Menurutnya, perkembangan batik pada 2009 tergantung dari ekplorasi para perancang Indonesia. “Para perancang mode dan kalangan industri batik harus terus mengeksplor batik, baik dari segi desain, dan motif. Tren itu pasti akan turun naik, jadi kreatifitas sangat dibutuhkan agar batik tetap eksis,” kata Lenny.

Dari segi motif, Lenny berharap adanya perkembangan pada motif batik ke arah kontemporer. “Motif batik klasik memang harus dipertahankan, tetapi tidak ada salahnya untuk lebih berkreasi dengan motif-motif yang lebih bersifat kekinian,” kata Lenny. Ia bahkan berencana untuk mendesain motif batik sendiri dalam rancangannya 2009 nanti.

Eksplorasi Lenny terhadap batik memang sangat terlihat dalam rancangannya. Dalam peragaan ini, Lenny memadukan batik Pekalongan dan Cirebon. Alasannya karena ingin menampilkan unsur muda dan ceria dalam rancangannya. Warna batik Pekalongan dan Cirebon yang dipilih adalah warna-warna yang ceria.

Dengan mengusung tema street style, Lenny berhasil memadukan dengan pas dua corak batik berbeda. Batik terlihat lebih muda, ceria dan tentunya sangat chic. Apalagi busana rancangannya juga dipadukan dengan tas yang di desainnya sendiri. Eksplorasinya pada batik memunculkan sebuah “batik rasa baru”.

Gambar Nyamuk DBD

Health Minister Ensures Hospitals Ready to Handle Dengue Patients

The number of dengue fever cases in Indonesia has increased, with over 35,000 patients so far. Meanwhile, 390 people have died due to dengue fever.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024