Pengungkap "Skandal Watergate" Wafat

VIVAnews - W. Mark Felt, tokoh utama pengungkapan "skandal Watergate," meninggal dunia di usia 95 tahun, Kamis 18 Desember 2008. Pernah bertugas sebagai pemimpin nomor dua Biro Penyelidik Federal Amerika Serikat, FBI, pada dekade 1970-an, Felt terkenal dengan nama samaran "Deep Throat," yang membantu wartawan surat kabar Washington Post membongkar skandal kecurangan pemilihan umum yang akhirnya memaksa presiden Richard Nixon mengundurkan diri dari jabatannya, 9 Agustus 1974.

Menurut teman Felt, John O'Connor, dia menghembuskan nafas terakhir di kota Santa Rosa, negara bagian California, akibat sakit jantung. O'Connor-lah yang mengungkapkan siapa sebenarnya "Deep Throat" dalam sebuah artikel di majalah Vanity Fair tahun 2005.

Dengan jabatan sebagai Wakil Direktur FBI, Felt bisa saja tampil sebagai pahlawan untuk mengungkapkan kecurangan yang dilakukan kubu Nixon. Skandal berawal saat polisi menangkap lima orang yang membobol markas pusat Partai Demokrat di kompleks perkantoran Watergate di Washington DC, 17 Juni 1972. Menurut penyelidikan FBI, kelima orang tersebut ternyata bagian dari tim sukses Nixon untuk kembali menjadi presiden pada pemilu berikut.

Ketimbang tampil di depan publik atas hasil penyelidikan timnya tersebut, Felt memilih menjadi narasumber rahasia dengan nama samaran "Deep Throat" bagi dua reporter Washington Post, Bob Woodward dan Carl Bernstein. Kebetulan mereka antusias mengusut penangkapan di Watergate. 

Penyingkapan sabotase di koran tersebut akhirnya menjadi skandal terheboh dalam sejarah politik AS. Selain memaksa Nixon mundur, Skandal Watergate juga mempopulerkan misteri siapa sebenarnya "Deep Throat."

Gibran Akui Ada Pembicaraan soal Kemungkinan Koalisi dengan PDIP


Richard Nixon

Richard Nixon (AP Photo)

Soal Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Adopsi Anak, Ramalan Hard Gumay Bikin Tercengang

Kendati sudah dicurigai sejumlah pihak, termasuk mendiang Nixon, Felt tetap bungkam hingga dia membuat pengakuan kepada O'Connor, Mei 2005. "Sayalah yang mereka sebut sebagai Deep Throat," kata Felt kepada O'Connor, yang berprofesi sebagai pengacara di San Fransisco.
 
Felt dikritik sejumlah orang, termasuk mereka yang dipenjara karena terlibat Skandal Watergate, sebagai penghianat kepada panglima tertinggi AS pada saat itu, Nixon. Namun Felt juga disanjung banyak orang karena berperan membongkar pemerintahan korup yang berupaya berbuat curang.

Pengakuan Felt tak lepas dari desakan putrinya, Joan. Lagipula, reporter Washington Post, Bob Woodward, bakal mengambil untung dari penyingkapan rahasia tersebut bila Felt wafat. "Paling tidak, kami bisa mendapat uang untuk membayar tagihan dan utang untuk biaya pendidikan anak-anak," kata Joan kepada ayahnya seperti dikutip Vanity Fair.

Pengungkapan skandal Watergate akhirnya menginspirasi penulisan novel dan pembuatan film legendaris berjudul "All the President's Men." Selain itu juga menjadi studi kasus yang menarik bagi para mahasiswa yang belajar ilmu jurnalistik. (AP)

Nasrullo Kabirov

Wasit Musuh Terbesar Timnas Indonesia U-23, Ini 4 Kontroversi Nasrullo Kabirov Semalam

Sosok Nasrullo Kabirov menjadi sorotan netizen Indonesia. Wasit asal Tajikistan ini dinilai berat sebelah saat memimpin duel Timnas Qatar melawan Timnas Indonesia U-23.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024