VIVAnews - Kepala Kepolisian Daerah Bali, Inspektur Jenderal Teuku Ashikin Husein meminta pada masyarakat untuk tidak panik terkait pelaksanaan antisipasi teror yang akan dilakukan di tiga hotel berbintang yaitu Hard Rock Hotel, Kuta, Hotel Intercontinental Jimbaran, dan Hotel Westin di Nusa Dua.
"Kita minta pada media untuk dapat memberitahukan pada masyarakat bahwa akan ada pelaksanaan teror dan ini hanya simulasi. Kita harapkan mereka mengerti dan kalau memang tak ada kepentingan untuk ke Kuta, lebih baik ditunda dulu," imbau perwira tinggi bintang dua ini dalam konferensi pers di Markas Polda Bali, Jumat, 19 Desember 2008.
Konferensi pers juga dihadiri Panglima Komando Daerah Militer Udayana, Mayor Jenderal Hotmangaradja Pandjaitan, dan Perwakilan Pemerintah Bali, Denayasa.
Latihan gabungan TNI-Polri dilakukan sesuai dengan instruksi Presiden RI, mengantisipasi maraknya aksi teror yang terjadi di beberapa negara di dunia, seperti di Mumbai, India.
Kapolda mengatakan sampai saat ini belum ada satupun sinyalemen yang menunjukkan bahwa kelompok teroris telah memasuki Bali.
Meski demikian, kata Kapolda, Bali yang daerah tujuan wisata tetap akan menjadi target teror. "Karena mereka menginginkan publisitas," kata dia. Untuk itulah, lebih baik mempersiapkan diri untuk terus berlatih seakan-akan teror sudah terjadi.
Ditambahkan Hotmangaradja, latihan ini untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa sebagai perangkat negara akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga keamanan dan ketentraman masyarakat.
Sedangkan Denayasa mengaku sangat mendukung latihan gabungan ini dengan mempersiapkan tim tambahan seperti ambulan, rumah sakit, pemadam kebakaran jika diperlukan. "Kita berharap teror tidak terjadi lagi di Bali," tambah dia.
Laporan: Wima Saraswati/ Bali