Bank of America Kuasai Merrill Lynch

VIVAnews – Bank of America resmi mengakuisisi perusahaan investasi keuangan, Merrill Lynch, Kamis 1 Januari 2009. Ini berarti, Merrill Lynch mengakhiri statusnya sebagai perusahaan yang independen selama 95 tahun setelah Bank of America membeli saham Merrill Lynch dengan harga US$ 33 miliar.

Didirikan oleh Charles E. Merrill, Januari 1914, Merrill Lynch berkembang menjadi perusahaan brokerage terbesar di dunia, dengan mempekerjakan 17 ribu konsultan keuangan.

Namun setelah menderita kerugian US$ 50 miliar dan terhantam dampak kredit macet perumahan, maka September 2008, Merrill sepakat menjual sahamnya. Perusahaan yang berbasis di New York tersebut berusaha agar tidak bangkrut seperti Lehman Brothers Holdings.

Setelah dua perusahaan digabung, Bank of America berencana mengurangi sekitar 30 ribu hingga 35 ribu karyawan dalam waktu tiga tahun. Selain karena merger, lemahnya kondisi perekonomian AS juga menyebabkan rencana pemangkasan karyawan itu muncul. Bahkan menurut analis, jumlah karyawan yang dipecat bisa lebih banyak.

Sebagai hasil merger, Bank of America mengatakan bahwa mereka akan memiliki bisnis manajemen sehat terbesar di dunia karena akan tersedia 20 ribu konsultan keuangan dan lebih dari US$ 2 triliun aset klien.

CEO Merrill, John Thain, akan tetap menjabat sebagai direktur perbankan investasi, dan sebagai pialang saham. Nama Merrill Lynch akan tetap dipakai.

Shell Indonesia Bakal Tutup Seluruh SPBU di Medan, Manajemen Ungkap Alasannya

Sementara itu, pengganti posisi Merrill di indeks Standard & Poor's 500 adalah Scana, perusahaan yang bergerak di bidang energi yang berkantor pusat di South Carolina. (AP)

Duel AS Roma vs AC Milan

5 Fakta Menarik AS Roma Usai Singkirkan AC Milan di Liga Europa

AS Roma berhasil menumbangkan AC Milan dengan skor 2-1 dalam Perempat Final Liga Europa leg kedua di Stadion Olimpico pada Jumat dini hari tadi, 19 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024