Pelecehan Seksual

Alyssa: Colek dan Senggol Itu Sudah Pelecehan

VIVAnews - Pelecehan seksual tak harus diartikan sebagai pemerkosaan. Pelecehan seksual bisa dilakukan dengan cara yang kelihatannya mungkin sepele.

"Mencolek dan menyenggol sudah termasuk pelecehan seksual," kata Duta Telepon Sahabat Anak 129, Alyssa Soebandono dalam seminar Penyamaan Persepsi tentang Pentingnya Pendidikan Pencegahan Kekerasan Seksual pada Anak, Hotel Sahid, Jakarta Selatan, Rabu, 28 Januari 2009.

Menurut Alyssa, pelecehan seksual tak hanya tentang menghilangkan keperawanan perempuan. Pelecehan seksual, kata Alyssa juga bisa dialami anak-anak, bahkan tanpa kontak fisik sama sekali. Caranya? "Dengan membeirkan dan menunjukan gambar-gambar yang tidak layak dilihat anak," kata dia.

Prihatin dengan kondisi anak-anak korban pelecehan seksual, Alyssa berharap ada upaya perlindungan terhadap korban. Setiap orang yang tahu adanya pelecehan seksual diharapkan membantu upaya pengaduan korban. Apalagi, jika pelecehan itu dilakukan dengan kekerasan. "Bisa mengakibatkan luka fisik dan nonfisik," tambah dia.

Sebelumnya, ahli psikologi, Yohana mengatakan dalam satu minggu, rata-rata ada 17 anak yang melaporkan ke LSM atau lembaga lainnya tentang pelecehan seksual. Kekerasan seksualĀ  mengakibatkan trauma mendalam dan berdampak pada sikap keseharian sang anak. Luka batin akibat pelecehan bisa diderita seumur hidup.

Korea Selatan Dapat Kabar Buruk Jelang Lawan Timnas Indonesia U-23
Ilustrasi uang tunai/gaji/pesangon.

Berburu Cuan Lewat Gajian

Akhir bulan menjadi momentum anak muda untuk beralih ke HP (smartphone/ponsel pintar) baru, karena merupakan waktunya gajian. Hal ini tentu tidak disia-siakan.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024