VIVAnews - Persiwa Wamena harus berhadapan dengan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Pemicunya adalah kerusuhan yang terjadi sesaat setelah pertandingan lawan Persipura Jayapura, Minggu, 1 Februari 2009, usai.
Pada lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009, tuan rumah Persiwa berhasil mengalahkan Persipura Jayapura 1-0. Satu-satunya gol tim berjuluk Badai Pegunungan itu dicetak oleh Redouanne Barkaoui menit-25.
Sayang, keberhasilan Persiwa meraup tambahan tiga poin itu harus berbuntut panjang. Ribuan penonton tuan rumah yang turun ke lapangan untuk merayakan kemenangan timnya.
Saat berada di lapangan, sebagian penonton melontarkan ejekan kepada pemain-pemain Persipura yang masih berada di lapangan. Aksi ini membuat pemain-pemain Mutiara Hitam-julukan Persipura-berang dan berusaha menyerang penonton tersebut.
Adu jotos pun tak terelakkan. Bahkan penonton yang berada di tribun mulai melemparkan benda-benda keras ke dalam lapangan.
Untuk membubarkan massa, Polisi sampai harus mengeluarkan beberapa kali tembakan peringatan. Akibat aksi ini, sejumlah penonton Persiwa Wamena dan pemain Persipura Jayapura menderita luka ringan.
Menurut Direktur Bidang Kompetisi Badan Liga Indonesia (BLI), Joko Driyono, pihaknya telah menerima laporan Pengawas Pertandingan (PP) duel Persiwa vs Persipura. Dalam laporan itu tertulis mengenai kronoligis kerusuhan.
"Kami sudah menerima laporannya dan sudah dilimpahkan ke Komisi Disiplin (Komdis) PSSI," kata Joko.