Tips Mengakhiri Pertikaian dengan Pasangan

VIVAnews - Pertengkaran tidak dapat dihindari dalam sebuah pernikahan. Setiap orang yang terikat dalam sebuah hubungan, pasti mengalami pertikaian.

Namun, seberapa sering dan seberapa parah pertengkaran itu tidak menggambarkan bagaimana jalinan hubungan Anda dan pasangan. Demikian diungkapkan Debbie Mandel, penulis buku Addicted to Stress.

Kualitas seimbangnya sebuah pertengkaran bisa dilihat saat suami-istri selesai bertengkar.

Jika pasangan suami-istri memang hobi bertengkar, tapi mengimbanginya dengan kegiatan bercinta pasca adu mulut, maka pernikahan mereka akan baik-baik saja.

Namun, jika setelah adu mulut, mereka meninggalkan arena pertengkaran dengan perasaan kacau balau dan penyesalan, mungkin ini saatnya untuk melakukan evaluasi.
Suami-istri dapat duduk bersama untuk meninjau hubungan mereka, atau mereka dapat meminta bantuan konsultan atau terapis perkawinan.

Lalu bagaimana jika semua upaya belum dapat menghentikan kemarahan Anda yang meledak hanya gara-gara ada piring kotor yang diletakkan di ruang tamu?

Apa nasehat yang masuk akal bagi pasangan yang lebih banyak menghadapi ketidakcocokan selama masa sulit ekonomi saat ini?

Para ahli pernikahan, memberi beberapa saran untuk meredakan amarah Anda dan pasangang ketika terlibat cekcok, seperti dikutip dari laman WebMD, Minggu 8 Februari 2009, berikut ini.

1. Tidurlah saat marah. Beberapa terapis dan pasangan suami-istri mengatakan, lupakan teori "Jangan bawa kemarahan ke tempat tidur".

Justru dengan membawa amarah untuk tidur, Anda dan pasangan akan memiliki waktu untuk meredam amarah, membersihkan pikiran, dan perlu memikirkan kapan waktu yang tepat untuk melanjutkan pertengkaran.

Esoknya, saat bangun tidur, Anda dan pasangan akan berpendapat bahwa sia-sia untuk melanjutkan pertikaian.

2. Istirahat selama 30 menit. Berhenti sejenak dari kegiatan adu mulut, lalu keluar dari arena, dan silakan lanjutkan. Pasti Anda dan pasangan sudah berada suasana hati yang lebih tenang.

3. Tunjukkan empati pada pasangan Anda. Ada dua hal yang perlu diterapkan agar suhu pertengkaran mereda. Pertama, akui kesalahan Anda agar pasangan Anda terkesan.

Kedua, tunjukkan empati pada pasangan Anda. Ini mungkin sulit dilakukan, tetapi sangat efektif untuk menghentikan atau setidaknya mengurangi amarah.

4. Kemukakan hal lucu tentang pasangan, dalam pertengkaran. Saat Anda dan pasangan bertengkar, atakan hal-hal lucu atau humor lucu yang Anda ingat tentang pasangan Anda, misalnya tentang kebiasaan anehnya. Ini akan membuat perang besar menjadi reda.

5. Hentikan omongan, dan sentuh pasangan. Ada saat di mana kata-kata tak lagi efektif. Maka, Anda dan pasangan perlu diam dan saling menyentuh, misalnya seperti pelukan.

6. Hindari kata 'tapi'. Pasangan yang sedang terlibat pertengkaran, seringkali nyaris menemukan solusi untuk menghentikan pertikaian saat Anda atau pasangan mengeluarkan pernyataan yang membuat pasangan senang.
Namun, saat Anda gunakan istilah 'tapi' di akhir pernyataan, maka perang akan berkobar kembali.

7. Ingat tiga hal penting. Hanya ada tiga hal penting antara Anda dan pasangan: "Saya, pasangan, dan pernikahan kami". Dan tiga hal itu harus dipelihara dengan baik.

Pertanyaan kuncinya adalah: "Hal terbaik apa dalam sebuah pernikahan?" Terapis juga mengatakan, penting bagi kedua pasangan untuk menyadari bahwa tidak ada pernikahan yang sempurna, pertengkaran hanya bagian dari pasang surut hubungan dan persoalan kompromi.

Anies Berkunjung ke Rumah Dinas Cak Imin: Tradisi Lebaran Kita Saling Berkumpul
Demo mahasiswa terkait hasi pemilu 2024

Semua Pihak Diminta Tunjukan Kedewasaan Politik dan Menerima dengan Lapang Dada Hasil Pemilu

Gabungan mahasiswa dari berbagai Universitas menyatakan dukungan terhadap hasil pemilu yang harus dihormati di depan gedung Mahkamah Konstitusi.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024