VIVAnews - Setiap beberapa bulan, hasil survey terbaru seputar internet bermunculan. Dan sebagian besar memiliki kesimpulan yang serupa yakni jutaan orang di seluruh dunia mendownload file dari jaringan bagipakai file seperti BitTorrent dan tidak merasa bersalah.
Terakhir, seperti VIVAnews kutip dari TorrentFreak, 8 Februari 2009, para peneliti dari Ovum, perusahaan analis industri asal Inggris melakukan survey terhadap sejumlah pelanggan internet broadband yang juga memiliki pesawat televisi dan menanyakan kebiasaan download video mereka.
Hasilnya, survey tersebut menunjukkan bahwa hampir sepertiga responden menonton video yang didownload secara ilegal. Karena pertanyaan mengenai software musik ilegal tidak disertakan, kemungkinan besar tingkat pembajakan di antara pelanggan broadband lebih tinggi lagi.
Meski begitu, sebagian besar pengguna tidak mendownload video secara terus menerus. Hanya sekitar 4 persen saja yang melakukannya. Yang menarik, duapertiga dari partisipan, termasuk mereka yang tidak pernah melakukan download secara ilegal tidak melihat bahwa tindakan mendownload video ilegal sebagai tindakan yang salah secara moral.
Meski usaha untuk menurunkan tingkat pembajakan terus menerus dilakukan, tetapi tidak banyak perubahan yang terjadi di sisi pengguna. Selama bertahun-tahun, industri hiburan telah mengabaikan peluang besar yang ditawarkan Internet, tetapi sayangnya mereka terus melanjutkan bisnis model mereka yang sudah ketinggalan jaman. Meningkatnya download ilegal merupakan pertanda jelas bahwa pengguna menginginkan sesuatu yang tidak disediakan secara legal.
Membagikan material yang memiliki hak cipta memang tidakbisa dilegalkan. Tetapi industri hiburan harusnya berfokus ke bagaimana menghasilkan keuntungan lewat jaringan filesharing, bukannya berusaha untuk menutupnya. Filesharing bukan saja tidak bisa dihentikan, tetapi banyak peluang mendapatkan profit yang ada di sana.
Kendarai Sepeda Motor Baru, Pelajar SMA di Brebes Terlindas Truk
Rasa senang bisa memiliki sepeda motor baru untuk ke sekolah, justru berbuah petaka dialami Faizal Hadi Winata, seorang pelajar SMA Negeri 2 Brebes, Jawa Tengah.
