Mengapa Ho Ching Mundur dari Temasek

VIVAnews - Kabinet Singapura secara prinsip menyetujui pengunduran diri Kepala Eksekutif Korporat Temasek Holdings, Madam Ho Ching pada akhir bulan lalu.

"Dia pikir ini saatnya (mundur)," ujar Menteri Mentor Singapura Lee Kuan Yew seperti dikutip Straits Times, Kamis, 5 Maret 2009.

Menurut Lee, ada sebuah paper kabinet yang menjelaskan mengapa Ho Ching ingin pensiun. Mereka perlu tim yang dinamis untuk bergerak cepat," ujarnya. "Ho Ching berpikir inilah saatnya membuat perubahan."

Marah Anggotanya Disiksa, ISIS Rilis Video Ancam Bunuh Presiden Putin: Berhenti Siksa Anggota Kami!

Lee Kuan Yew adalah mertua Ho Ching. Madam Ho menikah dengan anaknya yang menjadi Perdana Menteri Lee Hsien Loong. 

Ho Ching akan digantikan oleh Charles Goodyear, mantan CEO perusahaan tambang BHP Billiton.

Lee menekankan pengunduran diri itu tidak ada kaitannya dengan kegagalan investasi Temasek di perbankan. Ini bagian dari naik turunnya investasi," ujar Lee seperti dikutip Todayonline.com.

Ho dan manajemen Temasek dikenal membawa BUMN Singapura ini menjadi perusahaan yang disegani oleh investor. "Kami akan merindukan Ho Ching," ujar Chairman Temasek, Februari lalu di situs resmi Temasek.

Menurut dia, Ho Ching telah membangun tim berbakat dan telah mengubah perusahaan ini. Karena itu, Dhanabalan pun memuji dan menyampaikan penghargaan atas kepemimpinan dan kontribusinya di Temasek selama enam tahun.

Menakar Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Ada Berapa Tahap Lagi?

Ho Ching memang dikenal sukses membawa Temasek Holdings menjadi perusahaan terkemuka. BUMN Singapura ini sangat agresif dalam melakukan akuisisi perusahaan-perusahaan di kawasan Asia.

Di Indonesia, Temasek pernah membeli Indosat, Bank Danamon, Bank Internasional Indonesia dan lainnya. Namun, Temasek kemudian menjual Indosat dan BII dengan menggaet keuntungan besar.

Pembakar Al-Quran Salwan Momika 'Diusir' dari Swedia, Kini Pindah ke Norwegia

Misalnya, saat Temasek menjual 40,8 persen saham Indosat kepada Qatar Telecom pada tahun lalu. Saat itu, Temasek menjual US$ 1,8 miliar. Angka ini hampir tiga kali lipat dibandingkan saat Temasek membeli saham Indosat dari pemerintah Indonesia.

Tahun lalu, portofolio Temasek senilai lebih dari US$ 134 miliar yang terfokus di Asia dan Singapura. Namun, akibat krisis ekonomi global yang juga menghantam Singapura, Temasek ikutan kena getahnya.

Goodyear mengaku senang bergabung dengan Temasek dan akan membangun fondasi kuat yang telah dikembangkan oleh Ho Ching dan timnya. "Temasek mempunyai posisi yang unik untuk memainkan peran dalam kompetisi bisnis global dalam beberapa tahun ke depan," kata Goodyear.

Temasek, menurut dia, bukan sekadar ikon bagi kemajuan Singapura, namun juga telah dikenal di internasional. Temasek memiliki portofolio investasi yang bagus, serta perusahaan yang tangguh.

Ho mengatakan senang dengan bergabungnya Goodyear di Temasek. Dia akan tetap bekerja membantu Goodyear untuk menjamin masa transisi hingga Oktober berjalan dengan lancar. "Kami sampaikan penghargaan mendalam atas dukungan untuk membangun platform yang solid, serta membangun kembali guna mengikuti perubahan dunia yang cepat."

Temasek Holdings adalah perusahaan investasi yang sebagian besar sahamnya dikuasai pemerintah Singapura. Mereka menyatakan mengelola portofolio senilai lebih dari US$ 134 miliar yang terfokus di Asia dan Singapura. Salah satunya, adalah Bank Danamon di Indonesia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya