Pemilu AS

Dua Pendukung Republik Berkhianat ke Obama

VIVAnews - Pada pemilihan umum (Pemilu) 2008, Partai Republik sudah dikhianati oleh sedikitnya dua pendukung. Saat dihubungi VIVAnews melalui sambungan telepon, Selasa 4 November 2008, dua warga Amerika Serikat (AS) yang merupakan pendukung Partai Republik justru mengaku tidak memilih John McCain, melainkan Barack Obama yang merupakan kandidat dari Partai Demokrat.

Mereka memilih Obama bukan saja karena penampilannya yang karismatik dan janji-janji yang dia sampaikan selama kampanye. Kedua pendukung Partai Republik tersebut juga merasa bahwa visi politik dan kebijakan-kebijakan yang ditawarkan McCain tidak akan jauh beda dengan presiden saat ini George W. Bush, sehingga perlu ada perubahan di negeri mereka.  
   
Kristina Ivtindzioski, misalnya. Pengacara keturunan Makedonia yang berusia 28 tahun tersebut mengaku sebagai pendukung Partai Republik yang konservatif.

Masa Penahanan Siskaeee Diperpanjang Polisi

Namun, untuk pemilu tahun ini, Kristina akan memberikan dukungannya untuk Obama. Bukan berarti Kristina sedemikian menyukai Obama, tetapi lebih karena dia harus memilih “satu yang terbaik dari dua pilihan yang terburuk”.

Sebenarnya, Kristina ingin sekali memilih McCain. Namun, ada dua alasan mengapa ia tidak memberikan suara untuk McCain. Pertama, Kristina merasa bahwa McCain telah menjalankan kampanye kotor. Kedua, karena McCain “hampir terkena serangan jantung,” kata warga yang terdaftar sebagai pemilih di New Jersey tersebut

Kristina juga tidak dapat membayangkan bila Sarah Palin tampil mendampingi McCain sebagi menjadi wakil presiden. Menurut dia, penampilan Palin kian hari kian dianggap sebagai bahan lelucon.

“Setiap orang berpakaian seperti Palin dalam perayaan Halloween baru-baru ini, apa artinya itu bagi kalian?” kata Kristina.  “Obama lebih karismatik,” tambah Kristina, “Dan pandangan Obama tentang migrasi lebih baik daripada McCain,” lanjut dia.

Pilihan kepada Obama juga diberikan oleh pendukung lain Partai Republik, Richard DioGuardi, seorang psikolog berusia 34 tahun kelahiran AS. Ia terdaftar sebagai pemilih di negara bagian New York. Kakek-nenek Richard adalah imigran dari Italia.

Sejak berusia 18 tahun, ia selalu memilih kandidat presiden dari Partai Republik - kecuali sewaktu ia memilih Bill Clinton pada dekade 1990-an. Walaupun turut menyumbang suara bagi George W. Bush dalam dua pemilu berturut-turut, kini Richard justru merasa bahwa Bush adalah “presiden yang tidak bermutu.”

Richard melihat bahwa pada pemilu kali ini, banyak orang sudah lelah dengan apa yang dilakukan para politisi Republikan. Selain itu, kebijakan-kebijakan  McCain terlalu mirip dengan Bush. Sebaliknya, pesan dan sikap Obama terhadap isu-isu jauh berbeda dengan Bush.

“Obama bagaikan angin segar. Dia juga memiliki kebijakan yang lebih baik mengenai sektor pendidikan,” tambah Richard. Kebijakan Obama soal pendidikan mungkin adalah faktor yang paling mempengaruhi Richard karena dia juga berprofesi sebagai dosen  di Universitas Iona, New York.

Pria Ini Belajar Mengemudi Bermodal Lihat Youtube, Hasilnya Mobil Hancur Tabrak Tembok
Putri Anne

Putri Anne Blak-blakan Belum Bisa Move On dari Arya Saloka?

Putri Anne mendapat pertanyaan dari pengguna instagram tentang tips untuk bisa move on.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024