VIVAnews - Populasi pengguna motor di DKI Jakarta dinilai sudah terlalu tinggi, mencapai 5.136.619 unit. Idealnya jumlah motor di Jakarta sebanyak 1 juta unit.
Anggota Dewan Transportasi Kota Jakarta, Sutanto Soehodo mengatakan, dengan luas jalan di Jakarta yang hanya enam persen atau 39 kilometer persegi dari luas wilayah, dan pertumbuhannya hanya 0,01 persen per tahun, maka idealnya peredaran sepeda motor di Ibu Kota sekitar 1 juta unit.
Tingginya populasi motor menjadi salah satu penyebab kemacetan lalu lintas. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta, pertambahan motor di Jakarta mencapai 1.035 unit per hari.
Dewan Transportasi Kota Jakarta menilai perlu ada pembatasan peredaran motor agar kemacetan dapat diminalisir.
Sutanto menampik tudingan pembatasan peredaran sepeda motor melanggar hak azasi manusia (HAM). Sebab, yang dibatasi adalah peraturan penggunaannya.
Kemungkinan, dia melanjutkan, wacana pembatasan peredaran sepeda motor masih dinilai aneh. Sebab, wacana ini belum pernah diterapkan di kota-kota besar di Indonesia.
Padahal, wacana ini sejatinya sudah lazim diterapkan di kota-kota besar negara maju. Sehingga, ia menyambut baik upaya pemerintah pusat yang akan turut andil dalam menentukan kebijakan pembatasan peredaran sepeda motor di DKI Jakarta.
Namun, pembatasan sepeda motor tidak bisa dilakukan begitu saja. "Harus ada jalan keluarnya."
Misalnya, tersedianya angkutan umum gratis sehingga pengguna sepeda motor mau beralih ke angkutan umum. "Tapi itu semua perlu pemikiran yang panjang dan matang,” ujar Sutanto seperti dikutip situs resmi Pemprov DKI Jakarta.
United Tractors Tebar Dividen hingga Total Rp 8,2 Triliun
RUPST United Tractors menyepakati pembagian dividen sebesar Rp 2.270 per saham.
