BI: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV Melorot

VIVAnews - Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi pad kuartal IV 2008 sebesar 5,9 persen. Angka ini jauh di bawah data kuartal ketiga yang mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 6,4 persen.

Dengan perkiraan tersebut, maka Bank Indonesia memprediksi secara keseluruhan tahun ini pertumbuhannya rata-rata sebesar 6,1-6,2 persen.

Saat ini, kata Deputi Gubernur BI Hartadi A Sarwono, indikator perekonomian tengah mencari keseimbangan baru. Dengan kondisi ekonomi global yang mengalami krisis, maka setiap negara dipastikan merevisi pertumbuhan ekonominya ke bawah, seperti Amerika Serikat dan Cina yang biasanya di atas 10 persen menjadi hanya 7 persen.

"Kalau dunia seperti itu, maka dampaknya pada perekonomian nasional sulit di atas 6 persen," kata Hartadi.

Bank Indonesia, imbuh Hartadi, juga harus mempersiapkan keseimbangan baru pertumbuhan ekonomi yang tercermin dari investasi dan ekspor impor, di mana neraca berjalan mengalami defisit akibat harga komoditas yang turun.

"Kuartal keempat memang ada berita bagus di tengah kondisi saat ini di mana ekspor masih bertahan dan impor turun tinggi," katanya. Dengan kondisi seperti ini, maka defisit tidak sebesar yang diperkirakan.

Karena ekspor akan mencari keseimbangan baru. Demikian juga dengan capital out flow dan nilai tukar. "Neraca pembayaran juga akan mencari keseimbanagan, impor turun dengan sendirinya, ekspor juga akan menyesuaikan dengan sendirinya sehingga pertumbuhan ekonomi diperkirakan sekitar 6,1-6,2 persen," beber Hartadi.

Pingin Segera Tarung di MK, PKB Harap KPU Umumkan Pemenang Pilpres Malam Ini
Aparat Gabungan Diterjunkan Amankan Demo di DPR dan KPU

Ada Demo, Arus Lalu Lintas Menuju Depan DPR Dialihkan Hingga Pukul 18.00 WIB

Jalan arteri depan Gedung DPR/MPR RI telah ditutup buntut aksi demo atau unjuk rasa di sana, hari ini Selasa, 19 Maret 2024. Hal itu diungkap Kepala Bagian Operasional Di

img_title
VIVA.co.id
19 Maret 2024