Tersangka Korupsi Aliran Dana BI

Aulia Pohan Belum Ditahan

VIVAnews - Aulia Pohan, Maman Soemantri, dan Bun Bunan Hutapea masih bisa menghirup udara bebas. Tiga mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia itu belum belum juga ditahan usai diperiksa sebagai tersangka kasus aliran dana di Komisi Pemberantasan Korupsi.

Ketiga tersangka ini keluar hampir bersamaan dari Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Selasa, 11 November 2008. Namun tidak ada yang mau berkomentar panjang terkait kasus yang membelit mereka.

"Masih seputar aliran dana Bank Indonesia," tutur Aulia Pohan. Saat ditanya mengenai keterlinatan Anwar Nasution, besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini menyatakan, "Saya belum ditanya soal itu." Aulia Pohan pun langsung masuk ke mobilnya, kijang biru bernomor polisi B 1833 PQ.

Hal senada juga disampaikan Maman Soemantri. "Masih soal rapat dewan gubernur," ujarnya saat memasuki mobil kijang warna biru bernomor polisi V 2048 PQ. Bun Bunan malah tidak berkomentar sama sekali.

Sebelumnya, Aslim Tadjudin sudah selesai diperiksa komisi antikorupsi. Aslim juga tidak ditahan komisi antikorupsi usai diperiksa.

Pengacara empat tersangka itu, Amir Karyatin menyatakan, pemeriksaan masih belum selesai. "Minggu depan akan dilakukan pemeriksaan lanjutan," ujarnya.

Aulia Pohan cs ditetapkan sebagai tersangka setelah majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi menjatuhkan hukuman lima tahun penjara ke Burhanuddin Abdullah. Mantan Gubernur Bank Indonesia ini dinyatakan bersalah karena bersama dengan Aulia Pohan cs menyetujui pencairan dana Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia sebesar Rp 100 miliar dalam Rapat Dewan Gubernur pada 3 Juni 2003.

Dana Rp 100 miliar itu kemudian mengalir ke Komisi Keuangan dan Perbankan Dewan Perwakilan Rakyat dan untuk bantuan hukum. Anggota dewan menerima total Rp 31,5 miliar sebagai biaya diseminasi dan Rp 68,5 miliar digunakan untuk membantu mantan petinggi Bank Indonesia yang tersandung kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia.

Corn Imports Down to 450 Thousand Tons
VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat di Irak

Pasukan AS di Irak dan Suriah Kena Bombardir Roket Selama 24 Jam

Pasukan Amerika Serikat (AS) di Irak dan Suriah menghadapi dua serangan roket dan ledakan drone dalam waktu kurang dari 24 jam.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024