Ikuti Perkembangan di AS

Inggris Pertimbangkan Bailout Otomotif

VIVAnews - Pemerintah Inggris sedang menimbang untuk mengucurkan dana bantuan 667 juta poundsterling atau sekitar 10,9 miliar rupiah untuk industri otomotif Inggris, seperti Jaguar Land Rover. Demikian ungkap organisasi pekerja seperti dikutip dari stasiun televisi BBC, Sabtu 22 Desember 2008. Padahal Perdana Menteri Gordon Brown Jumat pekan lalu tidak berjanji akan memberi bantuan untuk perusahaan otomotif Inggris.

Namun ahli manufaktur, Bhattacharyya, mengatakan kepada Financial Times bahwa ia memperkirakan bahwa pemerintah akan segera menyusun program dana talangan untuk industri otomotif. Apalagi organisasi pekerja mengatakan bahwa puluhan ribu pekerja akan berada di ambang pemecatan apabila pemerintah tak turun tangan untuk membantu.

Aktor Park Sung Hoon Minta Maaf ke Penonton Atas Karakter Jahatnya di Queen Of Tears

Bhattacharyya, yang kabarnya dekat dengan Brown dan Ratan Tata, direktur Jaguar Land Rover sekaligus pemilik grup Tata, mengatakan bahwa Inggris sebaiknya mengikuti langkah pemerintah Amerika Serikat (AS).

Presiden George W. Bush telah setuju untuk meminjamkan US$ 17,4 triliun berjangka waktu tiga bulan untuk menjaga agar perusahaan otomotif terkemuka AS, General Motors dan Chrysler, dapat tetap beroperasi.

Bhattacharyya mengatakan, "Jika pemerintah tidak bertindak untuk membantu industri mobil, maka Kerajaan Inggris akan menjadi satu-satunya negara besar yang tidak melindungi sektor otomotif."

Direktur Jenderal Serikat Pekerja Industri, Richard Lambert, mengatakan bahwa pembayar pajak dapat menyediakan pinjaman jangka pendek untuk perusahaan-perusahaan yang berada dalam kondisi tidak stabil. Ia menegaskan bahwa 800 ribu pekerjaan di Inggris bergantung pada produksi mobil. 

Lambert mengatakan, "Seluruh bidang industri memerlukan akses kredit dan saya kita memberikan kemudahan kredit merupakan tindakan yang bisa dilakukan pemerintah dalam kondisi darurat ini," kata Lambert. "Lagipula ini bukan uang yang diberikan cuma-cuma, tapi uang yang akan dikembalikan."

Laporan dari Masyarakat Pedagang dan Produsen Otomotif pekan ini menunjukkan bahwa angka produksi menurun sebanyak sepertiga pada bulan lalu. Jumlah mobil yang diproduksi di Kerajaan Inggris bulan lalu adalah sebanyak 97.604 buah, menurun 33 persen dibanding November tahun lalu. Sedangkan produksi kendaraan komersial jatuh sebesar 50 persen.

So Sweet! Perjuangan Brandon Salim Berangkat ke Jepang Demi Lamar Kekasih
Kapuspenkum Kejaksaan Agung Ketut Sumedana

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Pegawai Kementerian ESDM

Pegawai ESDM tersebut diperiksa sebagai saksi.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024