Dicurigai Australia Sebagai Teroris

Korban Salah Tangkap: Reputasi Saya Hancur

VIVAnews - Seorang mantan dokter di Queensland, Australia, Mohamed Haneef, mengatakan bahwa ia dan pengacaranya masih pikir-pikir untuk menuntut ganti rugi atas salah tangkap dan fitnah, kepada pemerintah Australia. Pria keturunan India tersebut ditahan dengan tuduhan terlibat dalam aksi terorisme. Namun hari ini Jaksa Agung Australia mengakui Haneef korban salah tangkap.

Seperti dikutip dari stasiun televisi ABC, Selasa 23 Desember 2008, penyelidikan independen oleh hakim New South Wales, John Clarke, tidak menemukan bukti kuat kalau Haneef yang ditangkap 2 Juli 2007 ini terlibat dalam serangan teroris di London dan Glasgow 2007 lalu.

Heboh Dugaan TPPO, Begini Pengakuan Mahasiswa Unnes saat Ikuti Ferienjob di Jerman

Berbicara dari Dubai, Uni Emirat Arab, Haneef menilai bahwa kasus tersebut telah merusak nama baiknya. "Reputasi saya jadi rusak, baik di India maupun di mancanegara," kata Haneef seperti dikutip laman harian The Age, Australia.

Haneef masih berpikir mengenai niat untuk menuntut ganti rugi. "Saya tidak akan membicarakannya. Itu terserah kepada para pengacara saya untuk membahas isu ini. Saya akan menerima semua saran," kata Haneef

Putra Tamara Bleszynski Ditabrak Orang Tak Bertanggung Jawab di Depan Rumah

Sedangkan pengacara Haneef, Bernard Murphy, mengatakan bahwa kliennya berhak mendapat "ganti rugi secara berarti" karena telah difitnah dan reputasinya hancur.

Namun belum dibahas berapa ganti rugi yang akan diminta. "Kami belum membicarakan nilainya. Kami belum mengambil instruksi apapun," kata Murphy.

Jokowi Launches Permanent Housing After Disaster in Central Sulawesi

Di sisi lain, Haneef mengatakan puas dengan hasil penyelidikan tersebut. "Laporan ini akan memulihkan reputasi saya dan keluarga saya," kata Haneef. Dalam laporan penyelidikan itu, Hakim Clarke mengatakan bahwa ia "dibingungkan" dengan keputusan menteri imigrasi Kevin Andrews yang menarik visa Haneef.

Hakim Clarke juga menyerukan untuk membentuk sebuah tim pembuat peraturan independen untuk mengawasi peraturan hukum anti-teror, dan untuk mengganti metode kerja Kepolisian Federal Police (AFP) dan Departemen Imigrasi.

Haneef mengatakan bahwa ia tidak merasa kecewa dengan tokoh atau lembaga tertentu pemerintah. "Maksud saya, kesalahan apapun yang terlanjur dilakukan, pemerintah [Australia] tentunya harus bersikap proaktif dan menindak mereka," kata pria 29 tahun itu. Pemerintah Federal akan menerapkan semua rekomendasi dari pemeriksaan kembali tersebut.

Namun pemerintah Australia, melalui Wayne Swan, mengatakan bahwa pemerintah butuh waktu untuk menimbang tuntutan ganti rugi Haneef. "Masih terlalu awal untuk menghakimi semua persoalan ini," kata Swan. "Laporan Clarke membuka kesempatan bagi banyak orang untuk berkomentar dan menghakimi kasus ini, tapi masih terlalu awal untuk membicarakan tentang kompensasi," lanjut Swan.

Pemain Chelsea rayakan gol Raheem Sterling

Chelsea Proteksi Raheem Sterling dari Hinaan Fans

Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino coba memproteksi Raheem Sterling. Pemain asal Inggris itu menjadi sasaran ejekan suporter saat tampil di Piala FA lawan Leicester.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024