VIVAnews - Petenis Israel, Shahar Peer, diminta mundur dari turnamen ASB Classic oleh sebuah kelompok di Selandia Baru. Kelompok yang bernama Peace and Justice Auckland beralasan kalau tuntutan mundur yang mereka ajukan pada Peer merupakan bagian dari protes agresi Israel ke Palestina
"Minggu malam, kami sudah mengirimkan surat pada Peer agar mundur dari turnamen sebagai bentuk boikot pada Israel," ujar pemimpin grup,John Minto, seperti dikutip AP, Rabu 7 Januari 2008.
Peer tidak membalas surat ini namun ia sudah menyatakan menolak memenuhi permintaan tersebut. Meski dengan kawalan ketat, Peer tetap melanjutkan pertandingan melawan Barbora Zahlavova dari Republik Ceko. Peer menang 6-3, 4-6, 6-2.
"Saya tak ada hubungannya dengan ini (agresi Militer). Saya, Shahar Peer, ke sini untuk bermain tenis. Saya bangga menjadi orang Israel," ujar Peer membalas komentar Peace and Justice Auckland.
Peer mengaku kalau ia sebenarnya juga tidak fokus pada pertandingan ini. Pasalnya, sang kakak juga sedang membela negara di garis depan. Peer bahkan sempat menitikkan air mata karena tak ingin kakak laki-lakinya terluka di medan perang.
Petenis 21 tahun meminta agar tiap pihak menghormatinya sebagai seorang Yahudi-Israel. Apalagi turnamen ini berlangsung di negara yang terkenal liberal soal kepercayaan dan suku bangsa.
"Itu pilihan mereka (para pemrotes), mereka memilih apa yang mereka mau lakukan," tambah Peer.
Namun pihak Peace and Justice Auckland masih ngotot kalau Peer harusnya ikut membatalkan keikutsertaannya dari turnamen. Mereka beranggapan aksi seperti ini sudah pernah menjungkalkan apartheid di Afrika Selatan.
5 Fakta Menarik Timnas Indonesia Usai Hancurkan Australia di Piala Asia U-23
Timnas Indonesia meraih kemenangan atas Australia dengan skor 1-0 dalam Piala Asia U-23 Grup A di Stadion Abdullah Bin Nasser pada Kamis malam kemarin, 18 April 2024.
