Intel Tutup Pabrik, 6.000 Terancam Nganggur

VIVAnews - Perusahaan mikroprosesor terbesar di dunia, Intel Corporation, Rabu 21 Januari 2009, mengatakan akan menutup pabrik di Malaysia dan Filipina, dan juga pabrik mereka di Silicon Valley. Pengumuman ini keluar sehari setelah Intel mengurangi harga sebanyak 40 persen atas keping memori (microchip) produksi mereka dan sepekan setelah Intel melaporkan penurunan penerimaan dalam kuartal keempat.

Menurut laman harian The Guardian, Kamis 22 Januari 2009, pabrik perakitan yang akan ditutup adalah di Penang, Malaysia, dan di Cavite, Filipina. Intel juga akan menghentikan produksi di fasilitas fabrikasi di Hillsboro, Oregon, sebagaimana pabrik Intel di Santa Clara, California- pabrik satu-satunya yang tersisa di Silicon Valley.

Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Kos Digerebek Polisi, Modusnya Pelaku Berindah-pindah

Tindakan ini akan menyebabkan jumlah karyawan akan berkurang sebanyak lima ribu hingga enam ribu pekerja. Akhir tahun 2008, Intel mempekerjakan sekitar 84 ribu karyawan.

Tidak semua pekerja di pabrik yang akan ditutup kehilangan pekerjaan, beberapa dari mereka bisa dipindahkan ke fasilitas lain. Restrukturisasi akan dilaksanakan mulai saat ini hingga akhir 2009. Namun, Intel tidak akan akan menghentikan produksi di pabrik-pabrik mereka yang lebih maju.

Pekan lalu, Intel mengatakan bahwa penerimaan kuartal keempat jatuh 23 persen daripada periode tahun lalu, dan keuntungan mereka merosot 90 persen. Para analis waspada terhadap perkiraan penerimaan tahun ini karena penjualan chip menurun. Intel juga menghadapi kompetisi dari Advanced Micro Devices Inc (AMD.N) yang menjual chip baru dengan harga lebih murah.

Prof. Dr. Ahmad Mulyana, M. Si. (Dekan Fikom Universitas Mercu Buana)

Konten Bunda Corla dan Nikita Mirzani Jadi Kajian Dosen Universitas Mercu Buana

Dengan menggunakan rancangan desain paradigma kritis, penelitian tersebut berusaha membongkar cara kerja ideologis di balik konten digital dengan format kekerasan verbal.

img_title
VIVA.co.id
19 Maret 2024