Kasus Penelitian Fiktif Daerah Terpencil

Syaifullah Yusuf Tak Tahu Ada Korupsi

VIVAnews - Mantan Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, Syaifullah Yusuf, mengaku tidak tahu kasus adanya penelitian fiktif di institusinya. Namun, Syaifullah mendukung penuh penyidikan yang dilakukan Kejaksaan Agung.

"Saya tidak mengurusi teknis seperti itu," kata Syaifullah Yusuf usai konferensi pers terkait Pilkada Jawa Timur, di Restoran Pulau Dua, Jakarta, Jumat 23 Januari 2009.

Saat ini kejaksaan sedang menyidik kasus dugaan korupsi penelitian fiktif di Kementerian PPDT. Kejaksaan sudah menetapkan lima orang tersangka, mereka adalah Deputi I Bidang Pengembangan Sumber Daya Kementerian PPDT Made Astawa Rai, Pejabat Pembuat Komitmen Thomas Anjarwanto, Direktur PT Tunas Intercomindo Sejati Tri Marjoko, Asisten Deputi I Urusan Teknologi Kementerian Negara PPDT Sofyan Basri, dan Imam Hidayat dari PT Exsa International.

Menurut pria yang akrab disapa Gus Ipul ini, mengaku heran di bekas institusi yang dipimpinnya terjadi kasus korupsi. Hal ini karena Kementerian PPDT sudah menandatangani Pakta Integritas Antikorupsi. "Tapi kalau ada penyelewengan, ya harus diperiksa dan saya menghormati proses hukum yang berlaku," jelasnya.

Kasus bermula dari rencana Kementerian PDT untuk melakukan penyiapan data informasi spacial sumber daya alam dalam rangka pembangunan ekonomi lokal pada 2006, masa kepemimpinan Menteri Saifullah Yusuf. Untuk membuat data ini, kementerian menganggarkan dana Rp 4,4 miliar.

Namun, kegiatan penelitian tak dilakukan. Akibatnya, data yang diklaim sebagai hasil penelitian, tak sesuai dengan kondisi lapangan. Menurut Marwan, dana Rp 4,4 miliar anggaran penelitian, dibagi-bagi.

Ramalan Jayabaya Soal Perang Dunia Ketiga, Bakal Terjadi di 2024 Karena Iran vs Israel?
Ilustrasi kucing sakit (kudis)

5 Penyakit yang Rentan Menyerang Kucing Peliharaan

Memiliki kucing peliharaan mungkin menjadi pengalaman yang menyenangkan, tetapi seperti halnya manusia, kucing juga rentan terhadap berbagai penyakit yang menyerang.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024