VIVAnews – Sanjaya Malakar, finalis kontes musik “American Idol” musim keenam kembali lagi dengan kisah yang siap diceritakan. “Saya sadar bahwa saya punya cerita yang belum diceritakan kontestan lain,” kata Malakar seperti dikutip stasiun televisi msnbc, Sabtu 23 Januari 2009.
Alumni American Idol ini menuliskan kisahnya dalam sebuah autobiografi berjudul “Dancing To The Music In My Head”. Sebuah CD musik berjudul sama juga akan diluncurkan bersama autobiografi Malakar.
Ditulis bersama Alan Goldsher, buku ini berkisah seputar momen-momen kompetisi, dari perjuangan Malakar saat audisi hingga menjadi salah seorang dari sepuluh idola.
Dalam “Dancing To The Music In My Head”, Malakar menganggap kritikan pedas salah seorang juri, Simon Cowell, cukup adil. “Tugasnya hanya untuk mengungkapkan apa yang ada di pikirannya,” kata Malakar. “Tak peduli apakah itu kritikan brutal atau tidak.”
Kontes American Idol memang membesarkan namanya. “Amerikan Idol benar-benar membantu dan membentuk saya sebagai seorang artis. Saat audisi pertama, umur saya hampir 17 tahun,” kata pria 19 tahun ini.
Seperti apakah jenis musik dalam album “Dancing To The Music In My Head”? “Album ini berirama pop, seperti fusion. Saya terpengaruh berbagai jenis musik. Saya cinta jazz, funk, R&B, hip-hop," katanya. "Saya mencoba untuk memadukan semua jenis musik itu."
Dan bagaimana kalau karir musiknya tidak berjalan sesuai rencana? Malar menjawab, “Saya selalu tertarik dengan matematika, dan ilmu alam seperti biologi.”
Malakar ingin menikmati saat-saat menjadi orang terkenal dan berniat menjalani dunia akting dan model, dan tentu saja musik.
PKB dan Nasdem Merapat ke Koalisi Prabowo-Gibran, Kaesang Bilang Begini
Kaesang menyambut baik langkah PKB dan Nasdem yang merapat ke kubu Prabowo-Gibran.
