VIVAnews - Sebanyak 150 orang peserta rapat kerja nasional Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terancam tidak dapat mengikuti rakernas.
Sebab, hingga malam ini masih tertahan di Bandara Sultan Hassanudin, Makassar. Rombongan tersebut berasal dari empat provinsi yakni Papua, Papua Barat, Sulawesi Selatan dan Barat.
Menurut keterangan salah satu peserta Raker, Belo asal Sulawesi Selatan, rombongan sudah berada di bandara sejak pukul 17.00 WITA dan rencananya akan diterbangkan ke Yogyakarta pukul 19.00 WIB, tetapi karena ada kesalahan teknis pesawat batal diterbangkan.
"Mereka dari Merpati beralasan pesawat rusak, dan akan diberangkatkan besok pagi," ujar Belo saat menemui pihak Merpati, malam ini Senin, 26 Januari 2009.
Padahal, lanjut Belo, bila harus berangkat besok, sangat tidak mungkin sementara rakernas sendiri akan dimulai pukul 08.00 WIB. "Kami menyesalkan sikap Merpati karena tidak ada konfimasi jelas sebelumnya," tutur Belo.
Hingga malam ini, ratusan peserta masih berada diruang tunggu dan mendesak pihak maskapi untuk segera memberangkatkan rombongan.
"Kalau memang pesawat yang dimaksud rusak tolong dong dicari penggantinya bukan menelantarkan kami seperti ini. Yang jelas apapun alasannya kami harus berangkat malam ini juga," tegasnya.
Kondisi demikian membuat kesal peserta rakernas, dan menuding peristiwa tersebut ada unsur kesengajaan. "Kami curiga, jangan-jangan ada unsur kesengajaan bahwa ini dipolitisir, sebab dengan sedikitnya masa maka akan mengurangi forum dan jelas akan merugikan PDIP," ujarnya.
Laporan: Rahmat Zeena | Makassar