Reaksi Obama

Bonus di Wall Street US$18 Miliar? Memalukan!

VIVAnews - Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, mengkritik para pekerja berdasi di bursa Wall Street, New York, karena masih bisa menikmati pendapatan berlimpah saat negara diguncang krisis ekonomi yang dahsyat. Buktinya, tahun lalu mereka menerima bonus dengan total lebih dari US$ 18 miliar.

Ironisnya, perusahaan dan bank yang sahamnya mereka jual mendapat dana pinjaman dari pemerintah, yang bersumber dari penghasilan para pembayar pajak - termasuk dari mereka yang kini kehilangan pekerjaan. Tak heran bila Obama menyebut pemberian bonus besar itu sebagai sikap yang sangat tidak bertanggung jawab.

Biadab! Israel Eksekusi Anak Palestina Beramai-ramai dari Usia 4-16 Tahun

"Sangat memalukan," kata Obama di ruang kerjanya di Gedung Putih, Oval Office, didampingi Menteri Keuangan baru AS, Timothy Geithner, Kamis 29 Januari 2009.

"Yang kita butuhkan dari para pekerja Wall Street yang meminta bantuan itu adalah setidaknya mereka membatasi diri, menunjukkan sikap disiplin, dan menunjukkan tanggung jawab."

Komentar presiden berkulit hitam pertama AS itu keluar sebagai respon atas laporan bahwa para pekerja sektor keuangan di New York menerima bonus sekitar US$ 18,4 miliar tahun lalu. Bonus tersebut, menurut laporan pengawas bursa Wall Street, turun 44 persen tetapi berada di kisaran yang sama pada tahun 2004 saat kondisi ekonomi AS masih bagus.

Obama mengatakan bahwa dia dan Geithner akan bicara langsung dengan petinggi-petinggi di Wall Street terkait bonus tersebut. Terhadap bos-bos Wall Street, Obama mengatakan, "Akan ada waktu tersendiri bagi mereka untuk mendapat keuntungan dan bonus. Tapi saatnya tidak sekarang."

Wakil Presiden Joe Biden, dalam wawancara dengan stasiun televisi CNBC, juga mengkritik pemberian bonus itu. Dia mengatakan bahwa tindakan itu menyinggung sensibilitas.

Obama sendiri di Gedung Putih dikeliling bos-bos perusahaan dengan bayaran tinggi. Bukan petinggi-petinggi Wall Street, tetapi bos-bos perusahaan besar seperti IBM, Motorola, Xerox dan Corning. Namun, mereka dapat dibayar dengan murah hati.

Sebagian besar pengusaha yang mengelilingi Obama, tahun 2007 mengumpulkan kompensasi total sebesar antara US$ 8 juta hingga US$ 21 juta, menurut data Associated Press. Perhitungan tersebut mencakup gaji eksekutif, bonus, insentif, tambahan lain, nilai saham yang ditanam, dan kompensasi lain. (AP)

Kasus Pemalsuan Surat Lahan, Gubernur Kepri Sebut Bisa Diselesaikan dengan Musyawarah
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, dalam acara pemusnahan 11 jenis komoditi impor ilegal dengan nilai pabean mencapai Rp 9,33 miliar, di wilayah Citereup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis, 28 Maret 2024.

Zulhas Enggan Revisi Aturan Barang Bawaan dari Luar Negeri: Bayar Pajak Dong!

Zulhas menegaskan, barang-barang impor memang seharusnya dikenakan pajak saat masuk ke dalam negeri.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024