Keluarga: Dwi Takut pada Seniornya
VIVAnews - Pihak keluarga melihat kekerasan yang dilakukan mahasiswa himpunan Geodesi Institut Teknologi Bandung terhadap Dwiyanto merupakan kekerasan secara psikologis.
Menurut kakak korban Widia Wulansari selama bergabung di Hima Geodesi, jiwanya tertekan dengan sikap dan aturan yang dibuat senior-seniornya.
"Dwi pernah bilang, dia takut pada senior-seniornya, jadi kalau tidak ikut bergabung akan dikucilkan, secara psikis jelas ini tekanan," ujar Widia saat berbincang dengan VIVAnews, Senin, 9 Februari 2009.
Ospek yang diadakan selama satu bulan itu, bagi Dwi hanya keterpaksaan saja. Bahkan dia pernah membolos tidak ikut ospek dengan berpura-pura sakit. Itupun, dengan syarat Dwi harus menyerahkan surat dokter resmi.
"Nah kemarin itu dia terpaksa ikut karena akan ada pelantikan, padahal sebelum berangkat dia bilang sama ibu saya kalau badannya benar-benar tidak sehat," jelas Widia.
Selain itu, satu hal yang disesalkan keluarga adalah saat adiknya Dwi pingsan pada sore hari, panitia tidak menghubungi keluarga. Justru keluarga dihubungi saat korban sudah berada di kamar jenazah Rumah Sakit Barromeus pukul 05.00 WIB pagi.