VIVAnews - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) akan meminta penjelasan kepada PT Bank Danamon Tbk terkait kerugian yang dialaminya. Dalam penjelasan manajemen, terjadi kerugian akibat transaksi derivatif sehingga bank harus menyisihkan laba untuk pencadangan.
"Saya mau tanya ke Danamon kalau memang benar (kerugian Danamon)" kata Ketua Bapepam-LK Fuad Rahmany di Jakarta, Selasa 10 Februari 2009.
Dia akan mengecek lebih lanjut, apakah produk yang terdapat di bank itu produk pasar modal atau bukan. Sebelum ada larangan dari Bank Indonesia, bank banyak mempunyai produk derivatif yang kemudian dibeli sejumlah BUMN, di antaranya PT Perusahaan Gas Negara Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT Indosat Tbk. Namun apakah produk itu hanya sekadar hendging atau berbau spekulasi masih akan diteliti.
Sekadar diketahui Bank Danamon menambah pencadangan sebesar Rp 804 miliar untuk menutupi kerugian transaksi derivatif pada kuartal empat tahun lalu.
Riset Danareksa seperti disampaikan analis Dimas A Negoro menyebutkan akibat tambahan provisi tersebut, laba Danamon berkurang dari semula Rp 2,3 triliun menjadi Rp 1,5 triliun atau turun 29 persen.
Danamon melakukan transaksi dengan nasabah eksportir untuk tujuan hedging atau lindung nilai. Transaksi dilakukan dalam bentuk foreign exchange forward contract dalam dolar AS. Produk tersebut dijual kepada 55 nasabah korporasi dan komersial. Namun, akibat anjloknya nilai tukar rupiah dan harga komoditas, para nasabah eksportir tidak dapat melunasi kontrak. Akibatnya, penerimaannya menurun.
Direktur Utama Bank Danamon Sebastian Paredes dalam keterangan tertulis Rabu 21 Januari 2009 lalu menjelaskan pada kuartal terakhir 2008, krisis keuangan global telah membawa dampaknya pada Indonesia dan mengakibatkan depresiasi tajam pada nilai tukar rupiah, sementara harga-harga komoditas berjatuhan.
Hal ini berdampak terhadap arus kas beberapa eksportir dan kemampuan mereka untuk terus memenuhi kewajiban mereka sehubungan dengan kontrak foreign exchange forwards. Danamon telah secara aktif bernegosiasi dengan para nasabah untuk mencari solusi terbaik dan mendukung mereka dalam masa-masa sulit ini.
Danamon mencatat eksposur nasabah dari kontrak foreign exchange forwards hingga 21 Januari 2009 telah turun di bawah US$ 93 juta. Namun perseroan memastikan eksposur ini sebagian besar telah diprovisikan.
VIVA.co.id
19 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
Memiliki mobil baru menjadi impian sebagian orang. Namun bagi yang ingin meminang Toyota Fortuner, sebaiknya sesuaikan terlebih dahulu gaji per bulan, atau pendapatan
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
sekitar 1 bulan lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Bunga Zainal Naik Private Jet Usai Dapat THR Rp271 T, Dituduh Sindir Sandra Dewi
IntipSeleb
37 menit lalu
Bunga Zainal kedapatan membuat konten sedang naik private jet serta mengenakan daster setelah mendapatkan THR senilai Rp271 triliun, serta membantah sindir Sandra Dewi...
Terus Melesat! Inilah Deretan Lagu Duet Happy Asmara dan Gilga Sahid yang Menggemparkan YouTube
JagoDangdut
42 menit lalu
Suara merdu, chemistry kuat, dan lagu-lagu hits, inilah kombinasi sempurna yang dimiliki Happy Asmara dan Gilga Sahid yang sukses memikat hati para pendengar di YouTube.
Selengkapnya
Isu Terkini