Perdagangan Saham

Wall Street Kembali Bergairah

VIVAnews - Semua indeks harga saham di bursa Wall Street ditutup menguat di akhir perdagangan Selasa sore waktu New York, 24 Februari 2009 (Rabu pagi WIB). Pernyataan Gubernur Bank Sentral (Federal Reserve), Ben Bernanke, telah membawa sentimen positif di lantai bursa.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

Selasa kemarin, Bernanke mengatakan kepada Kongres bahwa resesi kemungkinan akan berakhir tahun ini, dan bahwa pemerintah Amerika Serikat (AS) tidak berencana menasionalisasi bank-bank.

Pernyataan tersebut mengurangi kekhawatiran para investor akan kondisi ekonomi dan industri perbankan. Perkataan Bernanke juga mampu mengangkat indeks Dow Jones dan Standard & Poor 500 dari level terendah sejak 1997, yang diperoleh kedua indeks tersebut sehari sebelumnya.

Setelah Bernanke, sekarang giliran Presiden Barack Obama untuk memberi optimisme bagi para penanam saham. Para investor berharap, Selasa malam waktu New York, Obama akan menerangkan rincian program stimulus ekonomi untuk menstabilkan sistem keuangan.

"Optimisme bahwa Obama dapat menggambarkan rancangan stimulus ekonomi sangat tinggi. Pasar saham sudah lama menantikan pidatonya," kata Ryan Larson, pedagang ekuitas senior Voyageur Asset Management. Larson menambahkan, jika rincian program dapat diterima, maka nilai saham akan terus meningkat.

Di akhir perdagangan saham kemarin, indeks saham industri Dow Jones menguat 236,16 poin (3,3 persen) menjadi 7.350,94. Senin lalu, indeks-indeks utama Wall Street anjlok lebih dari 3 persen, termasuk indeks Dow yang jatuh 251 poin hingga mencapai level terendah sejak 7 Mei 1997.

Indikator saham selain Dow juga meningkat di akhir perdagangan Selasa sore. Indeks S&P 500 naik 29,81 poin (4 persen) menajdi 773,14. Senin lalu, indeks ini berada di level terendah sejak 11 April 1997. Kemarin, indeks gabungan Nasdaq naik 54,11 poin (3,9 persen) menjadi 1.441,83. Sedangkan indeks saham perusahaan kecil Russell 2000 meningkat 17,90 poin (4,5 persen) menjadi 412,48.

Di pasar valuta, nilai mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, beragam. Sedangkan harga emas jatuh. Harga minyak mentah light sweet naik US$ 1,52 menjadi US$ 39,96 per barel di bursa New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, di bursa saham Asia dan Eropa, nilai saham jatuh mengikuti penurunan saham di Wall Street pada Senin lalu. Indeks Nikkei 225 (Jepang) jatuh 1,5 persen, indeks 100 (Inggris) turun 0,78 persen, dan indeks DAX (Jerman) melemah 0,73 persen. Indeks CAC-40 (Prancis) jatuh 0,73 persen. (AP)



Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024